Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pecah Rekor! Kaltim Catat Kasus Harian Tertinggi Covid-19 Sejak PPKM Mikro Diperketat

Berdasarkan data yang dihimpun Satgas Covid-19 Kaltim, per 24 Juli 2021, jumlah kasus terkonfirmasi positif mencapai 2.106 kasus dari 10 kabupaten/kota. Hal tersebut meningkat 601 kasus dibandingkan Sabtu (24/7) yang mencapai 1.505 kasus.
Karyawan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan menyiapkan tempat tidur lipat (velbed) di dalam tenda darurat yang didirikan di halaman SDN 2 Cideng, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Menyusul adanya lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta, RSUD Tarakan mendirikan tenda darurat tersebut sebagai lokasi perawatan bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan kapasitas 10 tempat tidur./Antara
Karyawan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan menyiapkan tempat tidur lipat (velbed) di dalam tenda darurat yang didirikan di halaman SDN 2 Cideng, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Menyusul adanya lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta, RSUD Tarakan mendirikan tenda darurat tersebut sebagai lokasi perawatan bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan kapasitas 10 tempat tidur./Antara

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Kasus harian terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mencatatkan rekor tertinggi sejak diberlakukan PPKM Mikro Diperketat dan PPKM Darurat di 14 Provinsi, 29 Kabupaten/Kota diluar Pulau Jawa-Bali pada 3 Juli hingga 20 Juli.

Berdasarkan data yang dihimpun Satgas Covid-19 Kaltim, per 24 Juli 2021, jumlah kasus terkonfirmasi positif mencapai 2.106 kasus dari 10 kabupaten/kota. Hal tersebut meningkat 601 kasus dibandingkan Sabtu (24/7) yang mencapai 1.505 kasus.

Secara spasial, Kota Balikpapan tercatat kasus paling tinggi yaitu 505 kasus, disusul Kabupaten Kutai Kartanegara 329 kasus dan paling sedikit tercatat di Kabupaten Paser yaitu 72 kasus.

Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menyatakan upaya penanggulangan wabah Covid-19 harus diusahakan dari hulu, agar semua kerja keras yang dilaksanakan tidak menjadi sia-sia.

"Di hulunya, apa itu, yaitu masyarakatnya. Satu-satunya cara, masyarakat harus taat, patuh dan disiplin protokol kesehatan," ujarnya dikutip dari Humas Kaltim, Sabtu (24/7)

Dia menambahkan, peningkatan fasilitas tempat-tempat penanganan lengkap yang disediakan oleh pemerintah, seperti menambah kapasitas pusat karantina juga tempat tidur belum cukup menekan penyebaran Covid-19.

"Jika dari hulunya tidak ada kesadaran, maka rumah sakit atau pusat karantina pasti akan penuh bahkan tidak mencukupi," katanya.

Kemudian, dia menjelaskan kondisi keterbatasan tenaga kesehatan (dokter dan perawat), fasilitas rumah sakit, ruang isolasi dan pusat karantina yang diakibatkan lonjakan kasus terjadi hampir merata terjadi di seluruh kabupaten dan kota se Kaltim.

Oleh karena itu, dia meminta masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dalam beraktifitas sehari-hari

"Dimana pun, kapan pun, pakai itu, pakai masker, jangan berkerumun dan jaga jarak, biasakan cuci tangan, kurangi interaksi dan mobilitas. Pokoknya, taati anjuran pemerintah, itu aja, ditambah doa," pungkasnya.

Sebagai informasi, total pasien terkonfirmasi positif di Kaltim mencapai 105.168 kasus, pasien dirawat 19.613 kasus, 82.730 pasien sembuh dan sebanyak 2.825 kasus dinyatakan meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper