Menteri PMK Kunjungi Pabrik SBM Acetylene, Andil SBM Untuk Penanganan Covid-19

Acara tersebut diawali dengan memastikan kondisi ketersediaan produksi oksigen yang ada secara langsung sebagai produsen yang turut memasok oksigen medis. Kemudian, dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis 800 masker kepada personel PT SBM Acetylene.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (tengah) saat menjawab pertanyaan wartawan disela kunjungan ke PT Surya Biru Murni Acetylene./JIBI-Istimewa
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (tengah) saat menjawab pertanyaan wartawan disela kunjungan ke PT Surya Biru Murni Acetylene./JIBI-Istimewa

Bisnis.com, BALIKPAPAN—Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengunjungi pabrik PT Surya Biru Murni Acetylene dalam rangka memastikan terpenuhinya kebutuhan oksigen medis di Kalimantan Timur.

Dalam kunjungan tersebut, Direktur Operasional PT Surya Biru Murni Acetylene Iwan Sanyoto bersama Direktur Bisnis dan Pengembangan/Corporate Secretary PT Surya Biru Murni Acetylene Cintia Kasmiranti menerima rombongan di PT SBMA, Jalan Mulawarman, Balikpapan Timur, Kota Balikpapan. 

Acara tersebut diawali dengan memastikan kondisi ketersediaan produksi oksigen yang ada secara langsung sebagai produsen yang turut memasok oksigen medis. Kemudian, dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis 800 masker kepada personel PT SBM Acetylene.

Muhadjir mengimbau kepada perusahaan yang beroperasi di Kalimantan Timur untuk dapat meminjamkan tabung oksigen yang tidak digunakan untuk dapat dipakai sebagai tabung oksigen medis.

“Saya imbau kepada perusahaan-perusahaan yang ada di sekitar Kaltim ini, yang masih memiliki tabung oksigen dan kebetulan tidak dimanfaatkan secara kebutuhan, supaya dipinjamkan dulu kepada semua pabrik-pabrik filing station oksigen yang ada di Kalimantan Timur,” kata Muhadjir.

Dia menambahkan kebutuhan oksigen medis harian di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara mencapai 65 ton. Namun, lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 membuat defisit kebutuhan menjadi 12 ton per hari.

“Jumlah defisit itu berlaku untuk saat ini. Kita berharap mudah-mudahan kasusnya melandai, sehingga bisa teratasi," ujarnya.

Pekerja mengatur tabung oksigen di pabrik milik SBM Acetylene./JIBI-Rachmad Subiyanto
Pekerja mengatur tabung oksigen di pabrik milik SBM Acetylene./JIBI-Rachmad Subiyanto

Direktur Operasional PT Surya Biru Murni Acetylene Iwan Sanyoto menyatakan pihaknya siap mendukung pemerintah dalam menyediakan oksigen medis untuk penanganan Covid-19. Dia menyebutkan pabrik yang sebelumnya banyak memenuhi kebutuhan industri untuk sementara harus mendahulukan kebutuhan oksigen medis bagi masyarakat maupun rumah sakit yang ada di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

“Kami siap mendukung. Saat ini kami melayani pengisian ritel langsung oleh masyarakat hingga mencapai 250 tabung per hari,” katanya.

Dia pun berharap agar pemilik industri untuk sementara bersabar karena pihaknya sedang berupaya memenuhi kebutuhan oksigen medis terlebih dahulu.

Selain itu, Iwan juga memohon agar oksigen cair bisa dikirimkan ke Kalimantan Timur guna memenuhi kebutuhan oksigen medis di sekitar wilayah kerja. Dia menyebutkan bantuan pasokan oksigen cair masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dan perlu untuk disebarluaskan ke daerah lain yang memerlukan, seperti di Kalimantan Timur.

Dia berharap kasus positif Covid-19 di Kalimantan Timur bisa melandai sehingga kebutuhan akan oksigen medis bisa tetap terjaga. Sebagai salah satu perusahaan penyedia oksigen, SBM Acetylene siap membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan oksigen medis agar penanganan Covid-19 berjalan dengan lancar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper