Bisnis.com, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menilai ekonomi mampu pulih dengan baik seiring program-program yang diberikan dalam bentuk stimulus ekonomi.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sa’bani menyatakan program sejumlah program bantuan tengah berjalan dengan harapan diikuti oleh juga sektor-sektor ekonomi.
“Nah tentu tidak hanya Pemprov tapi ada kebijakan-kebijakan lembaga-lembaga keuangan, perbankan, untuk lebih melonggarkan kredit-kredit atau mencari modal kerja bagi UMKM dan sebagainya,” ujarnya, Senin (18/10/2021).
Selain itu, Sa’bani menyebutkan dengan indikator neraca perdagangan yang selalu surplus, membuktikan kontribusi Kaltim jelas bagi negara dan masyarakat.
“Nah adanya apa kegiatan-kegiatan ekonomi yang mulai menggeliat itu tentu akan berdampak kepada aktivitas ekonomi, usaha-usaha kecil dan kondisi di tengah masyarakat,” sebutnya.
Dia menambahkan, perekonomian menjadi lebih baik dengan didukung oleh penurunan kasus Covid-19 di Kaltim saat ini.
Baca Juga
“Di tengah pandemi itu kita perkuat kesehatan tapi muncul inovasi-inovasi untuk mendorong eh perekonomian, Jadi tetap paralel," jelasnya.
Menurutnya, pelandaian kasus tersebut semakin memudahkan masyarakat untuk beraktivitas, sehingga kesehatan menjadi faktor penting dalam pemulihan ekonomi.
“Kesehatan tetap akan menjadi bagian dari prioritas ke depan, memang stabilitas kesehatan sangat berperan untuk juga menjaga stabilitas ekonomi ya,” pungkasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur, perekonomian Kaltim tumbuh sebesar 5,76 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal II/2021dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu terkontraksi sebesar 2,96 persen (yoy).
Berdasarkan lapangan usaha (LU), pertumbuhan ekonomi Kaltim kuartal II/2021 paling besar terjadi pada industri pengolahan yang terdongkrak sebesar 8,48 persen (yoy), dimana hal tersebut lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang terkontraksi sebesar 3,98 persen (yoy).
Adapun, Sa’bani menuturkan bahwa beberapa produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga mulai melakukan ekspor dan ekonomi kreatif mulai berkembang.
“Tentu industri pengolahan dari sektor-sektor usaha menengah dan sudah mulai berproduksi dengan baik sehingga menghasilkan produk-produk yang layak ekspor yang bisa menembus pasaran global. Nah ini yang tentu kita akan terus upayakan untuk memperluas komoditas-komoditas yang bisa menghasilkan produk-produk ekspor ke luar negeri, selain dari komoditi tambang ya,” katanya.
Selanjutnya, Pemprov Kaltim telah menyerahkan bantuan keuangan (bankeu) provinsi ke sejumlah Pemerintah Kabupaten. Khusus di Pemkab Paser, Pemprov Kaltim memberikan sebesar Rp6,95 miliar bagi 139 desa se Kabupaten Paser dengan rincian Rp50 juta perdesa.
Gubernur Isran Noor menyatakan ini merupakan tahun pertama Pemprov Kaltim memberikan bankeu provinsi sebagai bukti tanggung jawab moral terhadap pelaksanaan UU No6/2014 tentang Desa.
"Bankeu diberikan bagi 841 desa se Kaltim dengan besaran total Rp42,5 miliar atau Rp50 juta per desa," kata Isran.
Jika dirinci, nilai bankeu bagi 193 desa Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar Rp9,65 miliar, 30 desa di Penajam Paser Utara mendapatkan Rp6.95 miliar, dan Kabupaten Paser sebesar Rp6,95 miliar untuk 139 desa.
Kemudian, untuk 100 desa se Kabupaten Berau mendapatkan bankeu senilai Rp5,15 miliar, 190 desa Kabupaten Kutai Barat Rp9,6 miliar, 50 desa di Kabupaten Mahakam Ulu sebanyak Rp2,5 miliar dan sebesar Rp7,025 miliar bagi 139 desa di Kabupaten Kutai Timur.
Adapun, Pemprov Kaltim juga memberikan bantuan kepada anak-anak yatim karena orang tuanya meninggal akibat Covid-19. "Semoga bermanfaat membantu desa dalam melaksanakan urusan pemerintahan desa sesuai petunjuk teknis yang ditetapkan," pungkasnya.