Bisnis.com, BALIKPAPAN - Dalam rangka meningkatkan pemahaman anggota Gerakan Wanita Matilda (GWM) terkait teknis penanaman, Bank Indonesia Balikpapan menggelar pelatihan pembibitan dan penanaman urban farming serta budidaya hidroponik.
Pelatihan tersebut digelar di masing–masing kelurahan pada tanggal 8–16 November 2021 berkolaborasi dengan Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Balikpapan sebagai narasumber.
Foto: dok. Bank Indonesia
Pelatihan teknis dilaksanakan sebanyak 2 kali di masing–masing kelurahan yaitu Sungai Nangka, Margasari dan Muara Rapak untuk urban farming serta Sumber Rejo, Damai Bahagia dan Karang Rejo untuk budidaya hidroponik. Pada pelatihan teknis urban farming, peserta diberikan edukasi terkait cara pembibitan tanaman sayur sayuran dan horti serta pembuatan pupuk organik.
Pupuk organik dibuat melalui bahan bahan yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar seperti air beras, gula merah, limbah buah dan air bersih.
Foto: dok. Bank Indonesia
Selain itu peserta juga diberikan pelatihan membuat pestisida nabati dengan bahan laos, serai, daun mimba dsb. Pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati dengan bahan sederhana dan memanfaatkan limbah rumah tangga diharapkan dapat diterapkan dengan mudah oleh anggota GWM dan tidak membutuhkan biaya yang tinggi.
Pada pelatihan budidaya hidroponik, peserta diberikan pengajaran terkait metode pembibitan tanaman horti seperti selada dan sawi pada media tanam rockwool.
Foto: dok. Bank Indonesia
Selain itu, peserta juga diajarkan untuk menjaga nutrisi tanaman hidroponik agar tetap terjaga sesuai dengan kriteria tanaman dan perawatan perlengkapan hidroponik untuk menunjang kesehatan tanaman.
Bank Indonesia berharap dengan adanya pelatihan ini dapat memaksimalkan pemanfaatan pekarangan untuk penanaman tanaman horti yang dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga, lebih lanjut diharapkan program ini dapat berdampak positif terhadap pengendalian inflasi khususnya di Kota Balikpapan