Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wah! Penduduk Miskin Kaltim Turun 0,37 Persen Per September 2021

Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Kaltim Edi Waryono menyatakan jumlah tersebut menurun 8.640 orang dibandingkan September 2020 dan turun 10.860 orang hingga Maret 2021.
Ilustrasi penduduk miskin
Ilustrasi penduduk miskin

Bisnis.com, SAMARINDA –- Badan Pusat Statistik mencatat jumlah penduduk miskin di Kalimantan Timur mencapai 233.130 orang atau turun 0,37 persen pada September 2021.

Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Kaltim Edi Waryono menyatakan jumlah tersebut menurun 8.640 orang dibandingkan September 2020 dan turun 10.860 orang hingga Maret 2021.

“Adapun, Angka Kemiskinan Kaltim yaitu 6,72 persen, menempatkan Kaltim pada posisi 8 terendah dari 34 provinsi di Indonesia,” ujarnya yang dikutip, Selasa (18/1/2022).

Dia melanjutkan, disparitas kemiskinan perkotaan dan pedesaan masih tinggi. Persentase penduduk miskin perkotaan pada  September 2021 adalah sebesar 4,74 persen, turun dari 5,01 persen pada Maret 2021.

Sedangkan, persentase penduduk miskin perdesaan pada September 2021 yaitu sebesar 9,63 persen, turun dari 9,87 persen pada Maret 2021.

Jika dirinci, jumlah penduduk miskin September 2021 perkotaan turun sebanyak 6.000 orang, dari 127.280 orang pada Maret 2021 menjadi 121.280 orang pada September 2021.

Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 2.630 ribu orang yaitu 114.480 orang pada Maret 2021 menjadi 111.850 orang pada September 2021.

Kendati demikian, Garis Kemiskinan (GK) meningkat 2,06 persen selama periode tersebut, yakni dari Rp689.035 per kapita per bulan menjadi Rp703.223 per kapita perbulan.

Peranan komoditas makanan menyumbang sebesar 70,50 persen pada garis kemiskinan.

Kemudian, komoditas makanan yang mempunyai andil terbesar dalam pembentuk garis kemiskinan di daerah secara berturut-turut disumbang beras, rokok kretek filter, daging ayam ras, telur ayam ras, dan mie instan.

Hal tersebut tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di pedesaan, diantaranya yaitu beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, mie instan dan gula pasir.

“Pada September 2021, secara rata-rata 1 rumah tangga miskin di kaltim memiliki 4,82. Jika  kita konversikan dari garis kemiskinan individu ke garis kemiskinan rumah tangga sekitar Rp3.389.535 per rumah tangga untuk kondisi September 2021,” jelas Edi.

Adapun, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Kaltim yang diukur oleh Rasio gini adalah sebesar 0,331 per September 2021.

Angka ini mengalami penurunan 0,003 poin dibandingkan dengan Rasio Gini Maret 2021 yang sebesar 0,334.

“Artinya ketimpangan September 2021 sedikit lebih baik dibanding Maret 2021,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper