Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik, Kini SPKLU Tersedia di Kaltim

Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) mulai tersedia di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Christianus Benny./
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Christianus Benny./

Bisnis.com, SAMARINDA - Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) mulai tersedia di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Christianus Benny menyatakan, bahwa hal itu merupakan upaya Pemprov Kaltim mendukung program nasional Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).  

"Kaltim satu dari enam provinsi yang pertama mendukung program kendaraan listrik di Indonesia," ujarnya di Samarinda, Rabu (26/1/2022).

Pemprov Kaltim sudah merancang penyiapan SPKLU sejak tahun 2021, yang ditujukan untuk kendaraan dinas sebagai bentuk dukungan lain dalam kampanye awal penggunaan kendaraan bermotor listrik.

"Dari tahun lalu kami sudah merancang SPKLU seperti di PLN ini. Rencananya di sekitar kawasan Stadion Madya Sempaja," katanya.

Dia mengungkapkan, bahwa Dinas ESDM Kaltim akan segera menyusun pengadaan mobil listrik untuk operasional. Hal itu dinilai akan sesuai dengan akselerasi yang dilakukan oleh PLN terhadap penggunaan kendaraan listrik secara luas.

Dengan kehadiran SPKLU ini dan rencana pemberian insentif pajak dari PLN dan pemerintah, Benny berharap semangat masyarakat untuk menggunakan mobil listrik akan semakin meningkat lagi.

“Keberadaan SPKLU ini akan menumbuhkan geliat pembelian mobil listrik di Kaltim,” ungkapnya.

General Manager PT PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra) Saleh Siswanto menjelaskan ke depan pihaknya akan kembali menambah SPKLU, baik di Samarinda maupun di luar Samarinda.

"Tahun ini akan kita tambah 6 SPKLU lagi yaitu empat di Kaltim dan dua di Kaltara. Beberapa kota masih akan kita survei seperti Bontang dan Tenggarong," ujar Saleh Siswanto.

Menurutnya, penggunaan mobil listrik lebih murah dalam biaya bahan bakar. Untuk pengisian 50 kilowatt hour (kWh), pelanggan mengeluarkan biaya mulai Rp 100.000 dengan jarak tempuh kendaraan hingga 350 kilometer.

"Kami sudah ujicoba ke Balikpapan pulang pergi (PP), penggunaan tidak sampai Rp 100 ribu. Jauh lebih hemat dan zero emisi," kata Saleh Siswanto.

Sementara itu, Wali Kota Samarinda Andi Harun sangat mendukung program yang menurutnya akan membantu penciptaan udara segar berkualitas di Kota Tepian.

"Kami akan kaji pengadaan mobil listrik ini untuk pemerintah. Ke depan saya yakin penggunaannya akan lebih masif, walaupun sekarang masih mahal karena tergolong barang mewah. Harganya masih sekitar Rp600 juta," pungksanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper