Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Karantina Pertanian Balikpapan melakukan koordinasi ke berbagai instansi untuk mencegah masuknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Provinsi Kalimantan Timur.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Balikpapan Akhmad Alfaraby menyatakan PMK dengan tingkat penularan sangat cepat dapat menimbulkan dampak kerugian ekonomi sangat tinggi.
“Sebagai langkah pertama, kami berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait agar bersama-sama mencegah PMK masuk ke wilayah Kaltim,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jum’at (27/5/2022).
Hingga saat ini, Karantina Pertanian Balikpapan telah berkoordinasi dengan Polsek Semayang, PT Pelindo, dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Balikpapan.
Dia menambahkan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari Karantina Pertanian Balikpapan, pihaknya berupaya mencegah penyakit hewan menular akut yang disebabkan oleh virus RNA (Picornaviridae, Apthovirus) kepada ternak sapi, kerbau, kambing, domba, kuda dan babi yang masuk dan keluar
Kemudian, Alfaraby menjelaskan Karantina Pertanian Balikpapan selalu siap menjaga wilayah Kaltim dari penyebaran Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) demi melindungi peternakan, pangan, dan konsumen daging di Kaltim.
