Bisnis.com, PONTIANAK — Sebanyak lima penambang emas tradisional di Desa Kinande, Kecamatan Lembah Bawang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat terkubur hidup-hidup saat tanah yang mereka gali longsor, Kamis (15/9/2022) lalu.
Sebanyak delapan penambang lainnya berhasil selamat dari timbunan tanah longsor.
Kepala Kantor SAR Pontianak, Yopi Haryadi menyatakan, hingga hari kedua pencarian tim SAR gabungan menemukan lima korban tanah longsor aktivitas pertambangan emas tanpa izin (Peti) di Desa Kinande.
“Hingga saat ini tercatat korbannya sebanyak 13 orang, delapan ditemukan selamat, lima orang meninggal,” kata Yopi Haryadi dalam keterangan tertulisnya di Pontianak, Sabtu (17/9/2022).
Dia menjelaskan hingga hari kedua pencarian, ada sekitar 13 orang menjadi korban. Delapan orang selamat dan lima lainnya ditemukan meninggal dunia sesaat setelah longsor di kawasan Peti tersebut.
“Hari ini kami hentikan pencarian setelah dilakukan oleh tim SAR gabungan yang dibantu menggunakan alat berat berupa ekskavator dari BPBD Kabupaten Bengkayang, dan kami tidak menemukan tambahan korban jiwa,” ujarnya.
Baca Juga
Selain itu pihak keluarga juga tidak merasa kehilangan anggota keluarganya.
“Setelah dilakukan evaluasi bersama, tim SAR gabungan memutuskan menghentikan pencarian,” katanya.
Data korban meninggal yakni warga Kabupaten Bengkayang atas nama Picko, 27, warga Desa Sejaruk, Kecamatan Lembah Bawang; Hermanus, 42, warga Dusun Benawa Bakti, Kecamatan Monterado; Mayanto, 23, warga Desa Grantung, Kecamatan Monterado; Oot, 22, warga Kecamatan Selakau Timur, Kabupaten Sambas, dan Apok, 40.
Dia menambahkan, korban yang tertimbun saat mendulang emas menggunakan peralatan tradisional.