Bisnis.com, SAMARINDA — Kinerja ekonomi di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mulai menggeliat dengan mencatatkan angka tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, laju pertumbuhan ekonomi Kalsel mencapai 7,94 persen pada kuartal II/2022, dimana ekonomi Kalsel sempat terkoreksi hingga minus 5,14 persen pada kuartal sebelumnya.
Menariknya, di awal kuartal setiap tahunnya ekonomi Kalsel terbilang lesu dengan berturut-turut mencatatkan angka minus hingga bereskalasi di kuartal berikutnya dan menjadi tren paling tinggi dibandingkan kuartal selanjutnya.
Sumber: Kajian Fiskal Regional DJPb Kalsel
Secara tahunan, kinerja ekonomi Kalsel juga naik sebesar 5,81 persen dengan nilai Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku mencapai Rp57,74 triliun dan atas dasar harga konstan sebesar Rp35,65 triliun.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dialami oleh Transportasi dan Pergudangan sebesar 18,19 persen dan ekspor barang dan jasa tumbuh paling tinggi dengan peningkatan sebesar 26,22 persen dari sisi pengeluaran secara tahunan akibat meningkatnya produksi barang dan jasa untuk memenuhi permintaan ekspor.
Sebagaimana diketahui, struktur PDRB di Kalimantan Selatan masih didominasi oleh lapangan usaha pertambangan, disusul transportasi, perdagangan dan lainnya.
Kemudian, sumber pertumbuhan terbesar ekonomi Kalimantan Selatan pada kuartal II/2022 adalah Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 2,36 persen, diikuti Transportasi dan Pergudangan sebesar 1,06 persen dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 0,80 persen.
Selain itu, seluruh komponen pengeluaran juga tumbuh positif seperti konsumsi rumah tangga sebesar 4,48 persen, komponen pengeluaran Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 4,56 persen, dan komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 3,84 persen.