Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tantangan Kaltim Penuhi Pangan Meski Jadi IKN

Kepala Bappeda Aswin menyatakan populasi Kaltim saat ini mencapai empat juta orang dan akan terus bertambah.
Rencana pengembangan kawasan Ibu Kota Negara (IKN) di Penajam Paser, Kalimantan Timur/Antara
Rencana pengembangan kawasan Ibu Kota Negara (IKN) di Penajam Paser, Kalimantan Timur/Antara

Bisnis.com, BALIKPAPAN ––  Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) membeberkan sejumlah tantangan terkait ketersediaan pangan di tengah persiapan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kaltim (Bappeda) Aswin menyatakan populasi Kaltim saat ini mencapai empat juta orang dan akan terus bertambah.

”Kalau tahun 2024 masuk itu ada 1,5 juta penduduk maka akan [semakin] bertambah,” ujarnya di Balikpapan, Kamis (22/9/2022).

Dia mengungkapkan bahwa saat ini Kaltim hanya mampu menyediakan beras sebanyak 47 persen, sedangkan 53 persen harus mendatangkan dari Pulau Sulawesi dan Jawa.

“Yang bisa kami sediakan di Kaltim ini adalah daging ayam itu sebesar 90 persen, yang lainnya 10 persen ke bawah,” ungkapnya.

Selain itu, dia menuturkan bahwa komoditas cabai dan bawang merah yang berpengaruh pada inflasi hanya mampu disediakan sebanyak 10 persen dari Kaltim.

Kendati demikian, dia menyebutkan pemindahan IKN ke Kaltim sebagai keputusan yang luar biasa karena secara langsung mendorong Kaltim dan provinsi Kalimantan lain untuk dapat berkembang pesat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper