Gelar Wet Drill Training, Pupuk Kaltim Pastikan Kesiapan Personel Pelabuhan Sesuai Standar OSCP

Pupuk Kaltim menggelar latihan penanggulangan tumpahan minyak (wet drill) di area Terimal Khusus sebagai upaya implementasi sistem manajemen OSCP.
Pupuk Kaltim menggelar latihan penanggulangan tumpahan minyak (wet drill) di area Terimal Khusus sebagai upaya meningkatkan implementasi sistem manajemen oil spill management plan (OSMP), Rabu (28/9/2022)./ JIBI-Istimewa
Pupuk Kaltim menggelar latihan penanggulangan tumpahan minyak (wet drill) di area Terimal Khusus sebagai upaya meningkatkan implementasi sistem manajemen oil spill management plan (OSMP), Rabu (28/9/2022)./ JIBI-Istimewa

Bisnis.com, BONTANG--Tingkatkan langkah pengamanan dan penanggulangan potensi pencemaran minyak di kawasan pelabuhan, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menggelar Latihan Penanggulangan Tumpahan Minyak (wet drill) di area Terminal Khusus perusahaan, Rabu (28/9/2022).

AVP Pelabuhan Pupuk Kaltim Zulfiarrahman mengungkapkan kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan implementasi sistem manajemen oil spill contigency plan (OSCP) dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya pencemaran perairan oleh tumpahan minyak di kawasan pelabuhan Pupuk Kaltim. Hal ini juga bagian dari pemenuhan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) nomor 58 tahun 2013, tentang Penanggulangan Pencemaran di Perairan dan Pelabuhan.

Implementasi tersebut menyusul didapatkannya pengesahan sementara sistem manajemen OSCP dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla), sehingga butuh tindak lanjut perbaikan langkah penanggulangan, untuk pemenuhan persyaratan pengajuan assessment OSCP seperti peralatan, personel, prosedur dan latihan. Sejauh ini, peralatan penanggulangan tumpahan minyak di Tersus Pupuk Kaltim sudah terpenuhi dengan baik, termasuk kesiapan personel tersertifikasi IMO Level 1 hingga 3 yang terus ditingkatkan melalui training secara intensif.

"Prosedur penanggulangan juga tengah disusun secara detil, ditambah latihan awal para personel seperti table top drill dan pengoperasian peralatan. Karena itu untuk implementasi langsung di laut perlu dilakukan melalui wet drill ini," ujar Zulfiarrahman.

Melalui latihan kali ini, diharap para personel semakin meningkatkan kemampuan dalam upaya penanggulangan dan antisipasi tumpahan minyak di area pelabuhan Pupuk Kaltim, khususnya kesigapan penanganan kawasan dan pengoperasian peralatan yang digunakan secara optimal. Sehingga seluruh persyaratan sistem manajemen OSCP mampu terpenuhi, untuk pengajuan final assessment ke Kementerian Perhubungan.

"Setelah latihan ini, assessment final akan segera kami ajukan ke Ditjen Hubla Kemenhub, sehingga sistem manajemen OSCP di pelabuhan Pupuk Kaltim terimplementasi secara menyeluruh," tambah Zulfiarrahman.

Perwakilan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bontang Gusti Muklis mengapresiasi langkah Pupuk Kaltim dalam penanggulangan pencemaran pelabuhan perusahaan yang sesuai standar Internasional. Seiring diraihnya pengesahan sementara dari Ditjen Hubla Kemenhub, KSOP Bontang mendorong agar seluruh persyaratan mampu dipenuhi dengan baik oleh Pupuk Kaltim, sehingga sistem manajemen OSCP mampu diimplementasikan maksimal.

Pupuk Kaltim menggelar latihan penanggulangan tumpahan minyak (wet drill) di area Terimal Khusus sebagai upaya meningkatkan implementasi sistem manajemen oil spill management plan (OSMP), Rabu (28/9/2022)./JIBI-Istimewa
Pupuk Kaltim menggelar latihan penanggulangan tumpahan minyak (wet drill) di area Terimal Khusus sebagai upaya meningkatkan implementasi sistem manajemen oil spill management plan (OSMP), Rabu (28/9/2022)./JIBI-Istimewa

"Dari latihan ini kita bisa menilai evaluasi apa saja yang harus dilakukan untuk perbaikan dan optimalisasi OSCP di pelabuhan, sehingga nanti asessment bisa dilaksanakan sesuai target perusahaan," ucap Gusti.

Menurut Gusti, secara garis besar upaya penanggulangan pencemaran tumpahan minyak yang dilaksanakan personel pelabuhan Pupuk Kaltim sudah cukup baik dan menunjukkan kemajuan, meski beberapa bagian masih butuh peningkatan agar sesuai standar yang ditetapkan. Utamanya kemampuan untuk mengantisipasi tumpahan, hingga kesiapsiagaan dan kewaspadaan personel menghadapi kondisi yang terjadi di pelabuhan.

Begitu juga terkait prosedur gelar peralatan, bisa dirancang sesuai tahapan yang direkomendasikan. "Kami harap perbaikan sesuai evaluasi pasca latihan bisa segera ditindaklanjuti. Sehingga saat pengajuan asessment, persyaratan bisa terpenuhi secara maksimal," pungkas Gusti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper