Bisnis.com, BALIKPAPAN – Simpang Muara Rapak Kota Balikpapan kembali menelan korban jiwa, setelah terjadi kecelakaan tunggal supir truk dalam jalur yang menurun, Selasa (27/12/2022).
Wakil Direktur Lalu Lintas (Wadirlantas) Polda Kaltim AKBP Lukman Cahyono menyatakan kecelakaan terjadi pada pukul 15.40 WITA di turunan Simpang Muara Rapak Kota Balikpapan.
“Jadi tadi sudah melaksanakan olah TKP yang bekerja sama dengan BPBD dan Satlantas Polresta Balikpapan,” ujarnya kepada awak media, Selasa (27/12/2022).
Lukman menyebutkan berdasarkan pemeriksaan saksi, didapatkan informasi dari kernet bahwa sopir mengalami kepanikan karena kendaraan tidak bisa dihentikan atau direm, sehingga melakukan bantingan ke arah kiri dan menabrak kendaraan molen didalamnya.
“Saat kejadian kernet satu kendaraan dengan sopir, kernet posisinya tidur lalu dibangunkan oleh sopir. Dalam kondisi tersebut mengalami sopir panik karena kendaraan tidak bisa dihentikan atau rem,” sebutnya.
Kendati demikian, dia mengatakan penyebab kejadian ini masih didalami oleh pihak terkait, apakah rem tidak berfungsi atau sopir panik karena hal lain.
“Nah ini tidak bisa disimpulkan saat ini dan harus diuji secara saintifik apakah penyebab kegagalan rem tersebut,” katanya.
Dia melanjutkan, pasca kejadian sopir dibawa ke RS Kanudjoso Djatiwibowo, tapi 30 menit kemudian dinyatakan meninggal dunia setelah mengalami luka dibagian kaki, tangan dan kepala yang terbentur.
“Untuk penyebab tentu nya nanti hasil pemeriksaan dokter yang bisa menyimpulkan penyebab kematian, yang pasti akibat benturan ketika terjadi tabrakan karena membentur kendaraan molen yang ada didepannya,” terangnya.
Lukman mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah memeriksa kelengkapan pribadi sopir, dimana SIM yang ada masih berlaku, sedangkan hasil pemeriksaan dokumen untuk kendaraan yang digunakan KIR yang dimiliki berstatus mati atau tidak diperpanjang sejak Agustus 2021.
“Untuk muatan yang dibawa cor-coran untuk jalan yang akan digunakan diseputaran Gunung Bugis. Kapasitas molen maksimal 5 kubik yang diangkut 4 kubik, kurang lebih kendaraan ini seberat 12 ton,” ungkapnya.
Adapun, dia menuturkan bahwa pelebaran jalan yang ada di Simpang Muara Rapak telah terbukti bermanfaat untuk mengurangi fatalitas korban yang lebih besar.
“Atas rekomendasi forum lalu lintas sehingga jalan bisa dilebarkan dan ini terbukti ada manfaatnya. Ketika ada kegagalan rem bisa banting ke kiri sehingga korban minimal, kalau tidak ada pelebaran jalan pasti akan lebih banyak korban,” pungkasnya.
Menurut catatan Bisnis, ini merupakan kejadian kecelakaan yang kedua di tahun 2022 setelah kecelakaan di lokasi yang sama pada 21 Januari 2022 sekitar pukul 05.30 WIB yang dialami oleh satu unit mobil truk meluncur menghantam beberapa kendaraan lain yang berada di persimpangan.
Berdasarkan data KNKT, kecelakaan saat itu mengakibatkan sebanyak 4 korban jiwa dan 14 orang luka-luka, dimana kesimpulan dari hasil investigasi dan analisis KNKT terhadap faktor-faktor yang berkontribusi terjadinya kecelakaan yaitu penggunaan gigi tinggi pada jalan menurun yang memaksa pengemudi melakukan pengereman berulang kali dan hal ini berisiko menurunkan tekanan angin pada tabung angin rem.
