Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Bank Indonesia mencatat penyaluran KPR (Kredit Pemilikan Rumah) di Kalimantan Selatan mengalami peningkatan pada kuartal III/2022.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalsel Imam Subarkah menyatakan pertumbuhan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan penyaluran KPR untuk rumah tipe di atas 70 meter persegi.
“Penyaluran KPR pada kuartal III/2022 tumbuh 3,02 persen (yoy), meningkat dari 2,72 persen pada kuartal sebelumnya,” ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (9/1/2023).
Imam melanjutkan, hal ini turut sejalan dengan hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer secara tahunan terus meningkat.
"Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) tumbuh sebesar 1,94 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan 1,66 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya. Pertumbuhan IHPR terjadi pada seluruh tipe rumah, dengan kenaikan tertinggi pada tipe menengah,” terangnya.
Menurutnya, kualitas kredit konsumsi terpantau semakin baik dan terjaga di bawah ambang batas (threshold) 5 persen. "NPL kredit konsumsi tercatat tumbuh sebesar 1,88 persen, meski lebih rendah dibandingkan dengan kuartal I dan kuartal II/2022 yang masing-masing sebesar 1,92 persen dan 1,90 persen," kata Imam.
Dia mengungkapkan bahwa penurunan NPL kredit konsumsi terjadi pada Kredit-Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan Kredit Elektronik.
"NPL KKB dan Kredit Elektronik masing-masing tercatat sebesar 0,89 persen dan 3,12 persen, lebih rendah dibandingkan dengan 1,07 persen dan 3,60 persen pada kuartal sebelumnya," ungkapnya.
Sementara itu, Imam menyebutkan bahwa NPL kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kredit Multiguna terpantau sedikit mengalami peningkatan yaitu masing-masing sebesar 2,56 persen dan 1,33 persen.
“Lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 2,55% dan 1,32%," imbuh Imam.
Adapun, dia menuturkan bahwa mayoritas penghasilan rumah tangga (RT) pada kuartal III/2022 masih dialokasikan untuk kegiatan konsumsi.
"Alokasi konsumsi mencapai 79,28% dari penghasilan, menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 82,83%," pungkasnya.