Bisnis.com, BALIKPAPAN –– PT Transkon Jaya Tbk (TRJA) berencana menjajaki peluang bisnis pada kendaraan 4x2 atau roda empat dengan penggerak dua roda pada 2023.
Sekretaris Perusahaan Alexander Syauta menyatakan penyediaan kendaraan 4x2 ini dapat menyasar masyarakat perkotaan.
“Mencoba untuk support 4x2, karena melihat pasar mobil perkotaan yang menarik di Balikpapan,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (20/3/2023).
Pria yang akrab disapa Alex ini mengungkapkan bahwa perseroan melakukan hal tersebut guna penetrasi bisnis lebih dalam untuk menjangkau Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, terlebih Balikpapan diproyeksi menjadi beranda IKN nantinya.
“Supaya bisa masuk ke IKN atau proyek RDMP dan kami akan mendukung untuk itu semua,” ungkapnya.
Untuk mendukung hal tersebut, kata Alex, pihaknya tengah menyiapkan showroom aksesoris sekaligus bengkel untuk pemasangannya di tengah kota Balikpapan guna memudahkan para konsumen mendapatkan aksesoris yang dibutuhkan.
Sebagai informasi, Merk kendaraan 4x2 adalah kendaraan roda empat dengan penggerak dua roda (hanya 2 roda yang mendapatkan transmisi tenaga dari mesin). Contoh merk kendaraan 4x2 antara lain Mitsubishi Pajero 4x2, Toyota Fortuner, Ford Ranger, Isuzu D-Max, Nissan Navara, dan Chevrolet Colorado.
Selain itu, emiten penyewaan kendaraan light vehicle ini masih melakukan pengembangan terhadap pembelian aset properti berupa tanah dan bangunan, di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Saat ini, Alex menyebutkan asset berupa tanah dan gedung ini akan digunakan sebagai lokasi Kantor Cabang Perusahaan sedang tahap pembangunan.
Dia menuturkan bahwa dengan adanya kantor cabang dapat memperluas layanan dan bisa menjadi alternatif pendekatan perusahaan terhadap potensi pasar yang lebih luas.
Sebelumnya, TRJA tengah dikabarkan berupaya meraih peluang bisnis di IKN. Melalui anak usahanya, TRJA meluncurkan produk terbaru berupa GPS/Dashcam Multinet, yaitu alat pelacak kendaraan yang dapat melacak posisi dan aktivitas kendaraan secara real time dimana pun dan kapan pun.
Perseroan sendiri berupaya untuk meningkatkan kualitas dan inovasi produknya, dengan penggunaan minimal lebih dari 70 persen bahan dalam negeri dan menargetkan menjadi pemasok 90 persen alat Tracking and Monitoring industry logistic di kawasan IKN dan sekitarnya.