Bisnis.com, BALIKPAPAN – Masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) kian beralih ke pembayaran nontunai, dengan nominal transaksi mencapai Rp47,15 triliun pada kuartal I/2023.
"Kami melihat adanya pergeseran dari SKNBI [Sistem Kliring Nasional BI] menjadi BI-FAST," ujar Ekonom Bank Indonesia Kalimantan Timur Iwan Kurniawan kepada awak media, Jum’at (28/7/2023).
Iwan menambahkan hal ini merupakan bagian dari tren adopsi pembayaran digital yang semakin meningkat di Benua Etam.
Menurut Laporan East Venture 2023, provinsi ini memiliki potensi besar dalam digitalisasi dan berada di peringkat kesembilan dalam indeks kompetitif digital secara nasional.
Berdasarkan data yang dihimpun Bank Indonesia Kaltim kinerja transaksi nontunai pada kuartal I/2023 secara nominal tumbuh 12,08 persen (yoy).
Kemudian, dia menuturkan bahwa peningkatan ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di Kaltim, yang didorong oleh transaksi wholesale dari berbagai sektor industri.
Kendati demikian, terdapat penurunan dalam volume transaksi. Data menunjukkan adanya kontraksi sebesar 18,41 persen (yoy), dengan total 206.890 transaksi.
Adapun, transaksi ini lebih rendah apabila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencatat 262.870 transaksi.