Bisnis.com, BALIKPAPAN - Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Hadi Mulyadi mengapresiasi program hilirisasi produk dalam negeri yang digalakkan oleh pemerintah pusat.
“Kami sangat mengapresiasi komitmen Bapak Presiden untuk mendorong hilirisasi produk dalam negeri, baik komoditas mineral maupun non mineral,” ujarnya saat menghadiri Rapat Paripurna ke 25 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltim di Gedung Utama DPRD Kaltim Karang Paci Samarinda, Rabu (16/8/2023).
Dia mencontohkan, di Kaltim sendiri telah banyak terjadi hilirisasi produk seperti nikel, smelter, batu bara, sawit, dan lain-lain.
Dia mengungkapkan, ini memberikan nilai tambah yang lebih tinggi bagi produk-produk tersebut, sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
“Masalah hilirisasi itu, sudah jauh dibanding lima tahun lalu yang dibuktikan banyaknya perusahaan hilirisasi yang beroperasi di Kaltim. Bahkan, kedua produk tersebut juga telah masuk dalam mata rantai global, sehingga dapat meningkatkan ekspor kita,” ungkapnya.
Hadi turut bersyukur atas pertumbuhan ekonomi Kaltim yang mencapai 5,01 persen pada tahun 2022.
Baca Juga
Selain itu, Hadi menyebutkan untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, APBD Kaltim tahun ini mencapai Rp25,3 triliun.
“Saya sepuluh tahun di sini, tidak pernah lebih Rp15 triliun. Alhamdulillah ini perjuangan Bapak Gubernur didukung seluruh rakyat Kaltim,” ungkapnya.
Rapat paripurna tersebut beragenda mendengarkan Pidato Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023, yang disiarkan secara virtual dari Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, DKI Jakarta.
Dalam pidato kenegaraannya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah pusat terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui berbagai program pembangunan dan peningkatan produksi serta produktivitas.
Salah satu program yang menjadi prioritas adalah hilirisasi produk dalam negeri, baik komoditas mineral maupun non mineral seperti sawit, rumput laut, kelapa, dan lain-lain.
Jokowi menjelaskan, program ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk-produk tersebut, serta mengoptimalkan kandungan lokal yang bermitra dengan UMKM, petani, dan nelayan. “Upaya ini sedang kita lakukan dan harus terus dilanjutkan,” jelasnya.