Bisnis.com, BALIKPAPAN — Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Kalimantan Barat mencatat produksi padi tahun 2023 meningkat 1,51 persen dari Angka Statistik Tanaman Pangan (ATAP) 2022 sebanyak 731.226 ton GKG.
“Meningkatnya produksi padi tahun 2023 tersebut disebabkan meningkatnya luas panen sebesar 1,55 persen, meskipun produktivitas menurun 3,03 persen,” ujar Kepala Dinas TPH Provinsi Kalimantan Barat, Florentinus Anum yang dikutip, Rabu (27/9/2023).
Menurut data Sistem Informasi PDPS (Penguatan Data Pangan Strategis), produksi padi di Kalbar tahun 2023 mencapai 1.103.996 ton GKG atau setara beras sebanyak 725.105 ton.
Dengan jumlah penduduk sebanyak 5,48 juta jiwa dan konsumsi per kapita 97,61 kg, maka kebutuhan beras di Kalbar sebanyak 535.103 ton. Hal ini menunjukkan bahwa Kalbar kembali surplus beras sebanyak 190.002 ton.
Sementara itu, Florentinus menyebutkan produksi jagung tahun 2022 menurun 12,73 persen, sedangkan produksi kedelai juga menurun 70,75 persen dari ATAP 2021.
“Menurunnya produksi jagung tahun 2022 disebabkan menurunnya produktivitas sebesar 0,86 persen, sedangkan menurunnya produksi kedelai juga disebabkan menurunnya produktivitas sebesar 0,43 persen,” sebutnya.
Baca Juga
Florentinus mengungkapkan bahwa pihaknya terus berupaya untuk mengatasi berbagai kendala dan tantangan yang dihadapi oleh petani tanaman pangan di Kalbar, seperti perubahan iklim, serangan hama dan penyakit, ketersediaan air, dan kualitas benih.
Dia turut mengapresiasi kerja sama dan sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, BPS, perguruan tinggi, dan lembaga penelitian dalam mendukung pembangunan pertanian di Kalbar.
“Penerapan pembangunan pertanian tersebut diimplementasikan dengan strategi intensifikasi terhadap tahapan proses produksi pertanian dari hulu sampai hilir yang berbasis kluster dengan penguatan kelembagaan tani (kemitraan), serta mengawal peningkatan kualitas, kuantitas, dan jenis komoditi yang berorientasi ekspor,” pungkasnya.