Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Pemerintah Kota Pontianak memberikan bantuan berupa GPS, radio panggil, jaket pelampung (life jacket), dan cooler box untuk memastikan keselamatan nelayan selama berlayar.
Selain itu, keberadaan tempat menambat kapal dan fasilitas untuk membongkar hasil tangkapan juga menjadi kebutuhan nelayan.
Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak Bintoro menjelaskan bahwa hasil tangkapan nelayan meningkat 50% setelah diberikan bantuan sarana dan prasarana.
“Kalau dulu berlayar paling lama dua hari, sekarang hingga tujuh hari,” ujarnya yang dikutip, Jumat (24/5/2024).
Pemkot Pontianak juga memberikan tempat pengolahan ikan untuk mengolah hasil tangkapan yang tidak terjual habis .
Terkait usulan pembangunan tempat menambat kapal di tepian sungai, Bintoro mengungkapkan bahwa kewenangan tersebut berada di Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
Baca Juga
Namun, dia menyebutkan arahan dari Pj Wali Kota adalah agar penamaan tempat tambat disesuaikan dengan nomenklatur yang ada dalam Perda.
“Diharapkan nelayan dapat menambatkan kapalnya di dekat tempat istirahat nelayan dan sekaligus membongkar hasil tangkapan,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Nelayan Tradisional “Lancang Kuning,” Daeng Saidi, mengungkapkan bahwa hasil tangkapan nelayan mencapai 100 hingga 500 kilogram per sekali melaut.
“Ikan-ikan ini dipasarkan sendiri dan membantu mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari,” pungkasnya.