Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Perhotelan Tetap Optimistis saat Daya Beli Masyarakat Turun

Pelaku industri perhotelan Kalimantan Timur menatap optimistis peningkatan okupansi akhir tahun ditengah penurunan daya beli masyarakat.
Hotel Swissotel yang digarap Konsorsium Nusantara di IKN siap beroperasi pada 17 Agustus 2024./Bisnis-Alifian Asmaaysi.
Hotel Swissotel yang digarap Konsorsium Nusantara di IKN siap beroperasi pada 17 Agustus 2024./Bisnis-Alifian Asmaaysi.

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Pelaku industri perhotelan Kalimantan Timur menatap optimistis peningkatan okupansi akhir tahun ditengah penurunan daya beli masyarakat.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalimantan Timur, Sahmal Ruhip menyatakan penurunan daya beli masyarakat memengaruhi sektor perhotelan dan restoran. 

"Justru itu kita didukung oleh adanya IKN Nusantara. Pendatang ke Kaltim meningkat," ujarnya melalui aplikasi pesan singkat, Kamis (3/10/2024).

Sahmal mengungkapkan bahwa penurunan TPK sebesar 2,26 poin sebagai hal yang wajar dalam siklus industri. 

"Menjelang akhir tahun, terutama saat Natal dan Tahun Baru, biasanya okupansi melonjak hingga 80%. Bahkan, pada momen Tahun Baru hotel-hotel biasanya penuh," ungkapnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang mengalami peningkatan signifikan sebesar 8,80 poin jika dibandingkan dengan Agustus 2023.

Kepala BPS Kalimantan Timur, Yusniar Juliana menyebutkan tren tahunan menunjukkan pemulihan sektor pariwisata meskipun ada penurunan secara bulanan. 

Berdasarkan klasifikasi hotel, TPK tertinggi dicapai oleh hotel bintang 5 sebesar 72,69%. Sementara itu, hotel bintang 1 mencatat TPK terendah sebesar 46,19%. 

"Hotel bintang 2, bintang 3 dan bintang 4 masing-masing mencatat TPK sebesar 57,81%, 67,92%, dan 70,93%," terang Yusniar.

Selain itu, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kalimantan Timur meningkat tipis sebesar 0,19%, dari 526 menjadi 527 kunjungan jika dibandingkan dengan Agustus 2023. 

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kalimantan Timur, Budi Widihartanto, menyoroti bahwa sejak akselerasi pembangunan IKN pada 2022, sektor konstruksi menjadi kekuatan baru yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian, tidak hanya di Kaltim, tetapi juga se-Kalimantan.

Budi menjelaskan, Kaltim mencatat pertumbuhan ekonomi yang impresif sebesar 5,85% (yoy) yang  lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan regional dan nasional pada kuartal II/2024. 

Pertumbuhan ini, kata Budi, sudah melampaui tingkat sebelum pandemi melanda pada 2020-2021 yang menunjukkan bahwa ekonomi Benua Etam kembali bergairah.

Namun, sektor pariwisata yang direpresentasikan oleh perdagangan, penyediaan akomodasi dan makan minum (Akmamin), serta transportasi dan pergudangan (Transgud) masih memiliki pangsa terhadap PDRB yang relatif rendah, yaitu di bawah 10%. 

Menurut data yang dihimpun oleh Bank Indonesia Kaltim, rata-rata pertumbuhan sektor perdagangan, Transgud, dan Akmamin pada periode pasca pandemi (2022-2023) masing-masing mencapai 6,82%, 10,67%, dan 8,36% secara tahunan. 

"Peningkatan ini tidak lepas dari tren kenaikan jumlah penumpang penerbangan domestik dan TPK hotel berbintang yang terus tumbuh," terang Budi.

Budi memaparkan, lonjakan wisatawan ke Kaltim seiring dengan eksistensi daerah penyangga IKN dan pembangunan infrastruktur yang memadai, potensi pariwisata untuk menjadi penopang ekonomi cukup besar. 

Jika diiringi dengan pengembangan dan promosi objek wisata, pariwisata Kaltim bisa menjadi kuda hitam yang menggerakkan roda ekonomi lebih kuat dibandingkan sektor lain yang bergantung pada SDA.

Dia menuturkan ruang untuk pengembangan pariwisata Kaltim masih terbuka lebar meski masih jauh untuk menyamai daerah lain seperti Bali yang pariwisatanya sudah matang. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper