Bisnis.com, SAMARINDA – Transaksi alat pembayaran dengan menggunakan kartu (APMK) di Kalimantan Timur (Kaltim) masih tumbuh positif, baik nominal maupun volume pada kuartal II/2024.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltim Budi Widihartanto menyatakan nominal transaksi APMK di kuartal II/2024 mencapai Rp41,04 triliun, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 5,15%.
“Meski lebih rendah dibandingkan dengan triwulan I 2024 yang mengalami pertumbuhan 11,61% (yoy)," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (14/11/2024).
Dia menambahkan, volume transaksi APMK juga mengalami kenaikan, meski lebih rendah dari kuartal pertama. Tercatat ada 36,01 juta transaksi atau tumbuh 5,89% secara tahunan.
Angka ini dinilai sebagai bukti masyarakat masih aktif dalam menggunakan metode pembayaran nontunai, meski ada perubahan kebiasaan konsumsi.
Di sektor lain, transaksi kartu kredit juga menunjukkan tren yang positif. Nominal transaksi kartu kredit untuk periode yang sama tumbuh 20,17% dari tahun ke tahun atau senilai Rp824,20 miliar.
Baca Juga
Volume transaksi kartu kredit juga meningkat 20,24%, dengan jumlah transaksi mencapai 769.953 kali yang lebih tinggi dibandingkan 722.288 transaksi pada kuartal sebelumnya.
"Kota Balikpapan menyumbang 51% dari total nominal transaksi kartu kredit, sementara Samarinda menyumbang 35%," jelas Budi.
Dia menyebutkan, bahwa kota-kota lain seperti Bontang dan Kabupaten Kutai Kartanegara juga turut berkontribusi, meski dalam porsi yang lebih kecil.
Pertumbuhan ini, kata Budi, mengindikasikan bahwa peningkatan konsumsi masyarakat menjelang momen Hari Batik Nasional (HBKN) berpengaruh signifikan.
“Tingginya pertumbuhan nominal dan volume kartu kredit pada triwulan laporan mengindikasikan adanya peningkatan konsumsi masyarakat menjelang momen perayaan HBKN,” katanya.
Namun, dia juga mengingatkan bahwa meskipun tren ini positif, penting untuk tetap waspada terhadap fluktuasi ekonomi global dan nasional yang bisa mempengaruhi tren konsumsi.