Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Kaltim Bergeliat Pasca Lebaran, Sektor Ritel dan Perhotelan Laris Manis

Aktivitas ekonomi di Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan geliat positif pasca perayaan Hari Raya Idulfitri 2025.
Pemandangan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur./Pemkot Balikpapan
Pemandangan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur./Pemkot Balikpapan

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Aktivitas ekonomi di Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan geliat positif pasca perayaan Hari Raya Idulfitri 2025. 

Sektor ritel dan perhotelan di Kaltim menggeliat, dengan tingkat hunian hotel maupun transaksi belanja yang meningkat. 

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalimantan Timur, Sahmal Ruhip, menyatakan adanya angin segar bagi industri perhotelan pada momen Lebaran kali ini. 

"Pada hari kedua dan keempat lebaran, terjadi peningkatan rata-rata dari 20% hingga 70%," kata Sahmal Ruhip dalam keterangan tertulis, Minggu (6/4/2025). 

Lebih lanjut, Sahmal berharap pemerintah daerah dan pusat dapat terus memberikan dukungan kepada sektor pariwisata dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) dengan tidak mengeluarkan kebijakan yang kontraproduktif seperti pelarangan studi tur. 

"Harapan kita pemerintah jangan melarang study tour dan MICE. Kita butuh dukungan pemerintah," imbuhnya.

Senada, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Kaltim, Aries Adriyanto, menyatakan mayoritas tingkat kunjungan mal saat lebaran telah berada di atas 80%, bahkan beberapa di antaranya telah menyentuh angka 90%. 

Di sisi lain, data dari Kementerian Perhubungan menunjukkan adanya penurunan jumlah pemudik pada tahun 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. 

Fenomena ini dinilai justru menjadi salah satu faktor pendorong peningkatan kunjungan ke pusat perbelanjaan di Kaltim. 

APPBI Kaltim melihat penurunan angka pemudik sebagai peluang karena masyarakat lokal cenderung memilih untuk beraktivitas di dalam kota, termasuk mengunjungi mal. 

Selain itu, peningkatan jumlah wisatawan dari luar Balikpapan juga turut berkontribusi terhadap ramainya pusat perbelanjaan.

Aries memaparkan peningkatan transaksi belanja selama Ramadan dan Lebaran tercermin dari nilai redeem belanja di layanan pelanggan yang mencapai hampir Rp2,5 miliar. 

"Untuk terus meningkatkan daya tarik dan mempertahankan momentum positif ini, APPBI Kaltim berencana untuk meningkatkan kualitas acara dan program belanja di Balikpapan agar dapat bersaing dengan kota-kota besar di Pulau Jawa," paparnya. 

Eskalasi kebutuhan transaksi ritel masyarakat ini turut tercermin dari tren peningkatan permintaan terhadap Uang Pecahan Kecil (UPK). 

Sebelumnya diberitakan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Timur dan KPwBI Balikpapan telah menyiapkan total uang kartal mencapai Rp4,21 triliun.

Kepala KpwBI Kaltim, Budi Widihartanto, menjelaskan realisasi penyaluran uang tunai di Kaltim telah mencapai Rp3,38 triliun, per 27 Maret 2025.

"Permintaan uang kartal didominasi oleh Uang Pecahan Kecil (UPK). Hal ini mencerminkan tingginya animo masyarakat terhadap layanan kas dan perbankan jelang hari besar keagamaan," pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper