Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah berupaya untuk menyelesaikan pembangunan Bendungan Marangkayu di Kalimantan Timur, yang tertunda pelaksanaannya hingga setahun dari perencanaan.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Mudjiadi mengungkapkan, konstruksi terpaksa ditunda setelah pihaknya menemukan 12 titik sumur gas milik PT Virginia Indonesia Company (VICO) di lokasi genangan.
Titik sumur tersebut memang tidak terdeteksi dalam desain yang diajukan pemerintah daerah setempat.
“Bendungannya sudah selesai, tapi ada 12 titik sumur gas di lokasi genangan. Ini baru diketahui November tahun lalu, karena desain awal dari pemda tidak terdeteksi. Begitu kita mau impounding, kok ada sumur gas,” ujarnya, Kamis (15/10/2015).
Oleh karena itu, pihaknya kini tengah berkoordinasi dengan Satuan kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Vico Indonesia, serta pemda Kalimantan Timur guna menciptakan desain baru terhadap titik gas tersebut.
Desain perbaikan ini ditargetkan dapat selesai pada Maret sehingga penggenangan waduk dapat dilakukan pada akhir tahun depan.
Seperti diketahui, Bendungan Marangkayu merupakan satu dari 16 bendungan yang pengerjaannya telah dilakukan sejak masa pemerintahan sebelumnya. Hingga kini, konstruksi fisik bendungan telah mencapai 90% sebelum terhenti karena penemuan titik gas tersebut.
Total investasi bendungan dengan luas genangan 455 hektare ini mencapai Rp362,61 miliar, yang terdiri dari Rp63,04 miliar dana APBN dan Rp299,57 miliar dana APBD Kaltim.
PT Brantas Abipraya (persero) mengerjakan paket pekerjaan yang dibiayai APBN, sedangkan PT Waskita Karya (persero) mengerjakan porsi APBD.