Bisnis.com, SAMARINDA—Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebutkan pemilih yang tidak menyalurkan hak suaranya atau Golput di Pilkada Kutai Kartanegara turun menjadi berada di bawah 50%.
Peneliti LSI Sunarto Ciptoharjono mengatakan Golput ini menurun dibandingkan dengan Pilkada sebelumnya.
“Golput Kukar, saya pikir karena banyak masyarakat tidak tahu tentang Pilkada dan tak terjangkau sosialisasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Masyarakat di daerah pelosok yang terutama tak terjangkau sosialisasi Pilkada,” ujarnya, Rabu (9/12/2015).
Sunarto mengatakan Golput di Kukar juga bisa saja terjadi karena ada masyarakat yang tak mau pergi ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena tidak ada hasil dibandingkan harus pergi ke kebun dan mendapat upah.
“Golput di setiap daerah memiliki angka yang tidak berubah dari periode ke periode. Tetapi bagi Kukar, golput bisa menurun,” ujarnya.