Bisnis.com, BALIKPAPAN — Realisasi outstanding loan pinjaman fidusia PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah Balikpapan sepanjang 2015 mencapai 99,5% dari target, atau sebesar Rp21,66 miliar dari Rp25,39 miliar.
Sementara itu, Deputi Pemimpin PT Pegadaian Balikpapan Firman Alghazali mengatakan, nonperforming loan untuk produk fidusia atau kredit UMKM mencapai 3,26%. Dia mengaku sebelumnya level nonperforming loan sempat menyentuh angka yang mengkhawatirkan.
“Pada Desember kemarin kami fokus melakukan upaya penurunan NPL dengan melakukan penagihan dan menarik barang-barang yang digadai, karena pada dasarnya itu milik kami setelah nasabah tidak mengangsur pinjaman sampai batas waktu yang ditentukan,” tuturnya, belum lama ini.
Adapun barang yang digadaikan pada pinjaman fidusia adalah kendaraan bermotor dan bersifat jangka panjang, berbeda dengan pinjaman dari gadai yang jangka waktunya lebih pendek.
“Fidusia ini pinjaman untuk pengusaha UMKM karena bunganya kecil sekali, flat hanya 1% per bulannya dan jangka pinjamannya juga panjang. Tujuannya memang mempermudah pengusaha UMKM,” jelasnya.
Lebih jauh diungkapkan, realisasi outstanding loan dari gadai PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah Balikpapan mencapai 92,5%, atau sama dengan Rp482,9 miliar dari target Rp523 miliar sepanjang 2015.
Firman Alghazali mengatakan, barang yang dominan digadaikan adalah logam mulia, dengan pangsa sebesar 90%. Sementara sisanya adalah kendaraan dengan pangsa 8% dan barang elektronik sebesar 2%.
“Pertumbuhan outstanding loan gadai dibanding tahun 2014 mencapai 8%, pada waktu itu realisasi outstanding loan Rp447 miliar. Sementara pertumbuhan outstanding loan semua produk pegadaian selama 2015 mencapai 10,2% dibanding 2014,” tuturnya.
Menurutnya, rata-rata pinjaman dari gadai merupakan dana pinjaman yang produktif. Artinya, dana pinjaman tersebut digunakan untuk kebutuhan yang sifatnya produktif, sehingga Pegadaian menerima dana tebusan sesuai jangka waktu yang disepakati.
“Non performing loan dari gadai hanya 1%-2% dari keseluruhan outstanding loannya dan langsung terbayar setiap bulan. Karena setiap akhir bulan kami lakukan bazar pegadaian yang menjual barang-barang gadai yang sudah harus ditebus,” tutup Firman.
