Bisnis.com, BALIKPAPAN — Commercial Banking Mandiri Balikpapan akan menyasar sektor industri makanan dan minuman, telekomunikasi, kesehatan, perkebunan dan infrastruktur untuk menggali potensi penyaluran kredit komersial sepanjang tahun ini.
Vice President Commercial Banking Centre Mandiri Balikpapan Machmuddin mengatakan, untuk tahun ini pihaknya tak mungkin lagi menggali potensi dari sektor pertambangan batu bara, meskipun setahun kemarin portofolio kredit komersil Mandiri didominasi oleh sektor itu.
“Balikpapan dan Samarinda rata-rata sama, didominasi oleh sektor pertambangan sebesar 30%, disusul sektor migas sebesar 25%, sektor perdagangan 20%, dan infrastruktur sebesar 15%,” tuturnya, Rabu (27/1/2016).
Lain halnya dengan wilayah Tarakan—yang juga masuk dalam wilayah kerja Commercial Banking Centre Mandiri Balikpapan—didominasi oleh penyaluran kredit pada kegiatan distribusi consumer goods, makanan dan minuman serta bahan bakar minyak.
Dia juga mengaku akan lebih memperketat penyaluran kredit pada sektor pertambangan. Bahkan, dia akan lebih mengutamakan pada debitur dengan kontrak kerja jangka panjang dan struktur pembiayaan yang jelas.
“Sekarang sudah terseleksi dengan sendirinya mana pengusaha yang bisa bertahan. Rata-rata yang survive itu punya kontrak kerja jangka panjang, bukan jual putus. Mereka juga memiliki alur distribusi yang efisien, biasanya kapal pengangkut juga punya mereka sendiri,”
Untuk menggali debitur yang potensial sepanjang tahun ini, Machmuddin akan mempererat jaringan antara kantor area dan kantor cabang. Menurutnya, kantor cabang memiliki data-data debitur yang bisa dimanfaatkan untuk penyaluran kredit.
“Kami coba beraliansi dengan kantor cabang untuk referensi sumber pipe line kredit, kami juga bisa tanya ke nasabah eksisting kami mengenai pemain utama di sektor usahanya. Selain itu kami juga akan ke dinas-dinas terkait,”