Bisnis.com, BALIKPAPAN — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kanwil Banjarmasin mengutamakan penyaluran KUR retail pada pengusaha yang berafiliasi dengan perusahaan besar di sektor penunjang industri pertambangan batu bara.
Hal ini disebabkan oleh rentannya sektor usaha pertambangan dan usaha penunjang pertambangan yang dapat mengakibatkan tingginya non performing loan. Sehingga pemilihan debiturpun dilakukan secara selektif.
“Sepanjang pengusaha itu bekerja sama dengan perusahaan yang besar dan mapan, akan kami pertimbangkan. Kan di Kaltimra masih ada perusahaan tambang besar yang kontrak kerjanya jangka panjang,” tutur Wakil Pimpinan Wilayah BRI Kanwil Banjarmasin di Balikpapan Eko Rahayu Hartono, belum lama ini.
Sepanjang 2016, BRI Kanwil Banjarmasin menargetkan penyaluran KUR Retail di Kaltimra dapat mencapai Rp173 miliar.
Menurutnya, sasaran debitur tak berbeda dengan KUR Mikro, hanya saja KUR Ritel dapat merambah sektor usaha jasa konstruksi dan jasa non konstruksi.
Dia mengatakan, kendati Kaltim terkena imbas yang cukup berat akibat merosotnya harga komoditas batu bara selaku komoditas industri andalan daerah, BRI tetap dapat menjaga kualitas kreditnya sepanjang 2015.
Terbukti dari rendahnya tingkat non performing loan BRI Kanwil Banjarmasin sepanjang 2015 yang hanya mencapai 1,53%, naik 0,08 bila dibandingkan dengan non performing pada 2014 yang mencapai 1,45%.
“Angka itu untuk Kanwil Banjarmasin yang meliputi Kalsel dan Kalteng. Bila dirinci, NPL Kaltimra lebih rendah lagi,”