Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalbar Minta Menteri Susi Konsisten Meledakkan Kapal Maling Ikan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat minta Kementerian Kelautan dan Perikanan konsisten menenggelamkan kapal asing.
Peledakan kapal pencuri ikan./Antara
Peledakan kapal pencuri ikan./Antara
Bisnis.com, PONTIANAK – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat minta Kementerian Kelautan dan Perikanan konsisten menenggelamkan kapal asing di perairan daerah ini karena berdampak pada peningkatan Nilai Tukar Petani Perikanan Tangkap pada Januari 2016.
 
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kalbar Gatot Rudiyono mengatakan, bangkai kapal asing tersebut kini menjadi lokasi berkumpulnya ikan dan memudahkan nelayan mendapatkan tangkapan ikan laut yang lebih banyak lagi.
 
“Kami bersyukur NTP Perikanan tangkap Kalbar mengalami peningkatan karena tangkapan ikan laut sedang bagus. Bangkai kapal yang ditenggelamkan menjadi rumah ikan mencari makanan,” kata Gatot kepada Bisnis, Senin (1/2/2016).
 
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar, NTP Perikanan Tangkap pada Januari 2016 sebesar 103,79% atau naik sebesar 1,19% dibandingkan dengan periode Desember 2015 yang mencapai 102,57%.
 
Sementara untuk target 2016, Kalbar membidik kenaikan ikan hasil tangkapan laut  mencapai 10% dari hasil tangkapan pada 2015 yang mencapai 189.910 ton.
 
“Bangkai-bangkai kapal itu sangat memberikan keuntungan bagi nelayan. Kami tidak mau kapal asing diberikan kepada nelayan karena nanti Indonesia dianggap perompak, lebih baik ditenggelamkan menjadi terumbu karang dan tempat berkumpulnya ikan,”
 
Apalagi, tahun ini pihaknya akan memulai program bernama apartemen ikan atau fish apartment guna semakin menggairahkan nelayan Kalbar sebagai dukungan program KKP di bawah pimpinan Menteri Susi Pudjiastuti.
 
Dia memaparkan, di sekitar apartemen ikan yang menjadi cikal bakal terumbu karang tersebut akan disebar berbagai jenis ikan terumbu karang untuk berkembang biak.
 
Pihaknya pula, kata dia, berkomitmen mengembangkan budi daya ikan melalui program mina padi yaitu menggabungkan area sawah dengan ikan nila dan gurame. Program itu telah dicoba Dinas KP Kalbar di Kabupaten Landak.
 
“Sudah kami uji coba, akhir minggu lalu saya baru pulang dari Desa Bandol di Kabupaten Landak. Petambak ikannya berhasil panen ikan hingga Rp20 juta setelah memelihara ikan di sawah selama 4 bulan,”
 
Menurutnya, program itu harus terus digalakkan karena memiliki sejumlah keunggulan seperti hasil padi organik, mengurangi hama yang bisa dimakan ikan secara langsung dan penggunaan pupuk pestisida pada padi turun 50%.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yoseph Pencawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper