Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pertumbuhan penyaluran kredit pada sektor jasa dunia usaha di Balikpapan mengalami penurunan sebesar -17,61% pada kuartal IV/2015.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Suharman Tabrani mengatakan, tren penurunan pertumbuhan kredit pada sektor ini telah terjadi sejak awal 2015, pada kuartal I/2015 pertumbuhan kredit pada sektor itu bahkan menyentuh -33,9%.
“Penyaluran kredit pada jasa dunia usaha tetap pada tren negatif sepanjang tahun sebagai imbas dari lesunya sektor pertambangan, yang mana merupakan domain dari konsumen utama para penyedia jasa dunia usaha selama ini,” tutur Suharman, Kemarin.
Sedangkan penyaluran kredit pada sektor pertambangan sendiri mengalami penurunan sebesar -0,65% pada kuartal IV/2015, menurun cukup drastis dari realisasi penyaluran kredit pada kuartal sebelumnya yang berhasil tumbuh hingga 15,15%.
“Kredit pertambangan kembali tumbuh negatif setelah sempat meningkat karena didongkrak oleh peningkatan penyaluran kredit pada subsektor jasa pertambangan migas yang menutupi penurunan kredit pada subsektor pertambangan batu bara,”
Dia berpendapat, penurunan pada kedua sektor yang berkontribusi besar pada pangsa penyaluran kredit produktif ini menunjukkan belum membaiknya roda perekonomian di Balikpapan.
Apalagi, perekonomian baik di Kota Balikpapan maupun Provinsi Kaltim masih sama-sama ditopang oleh industri pertambangan.
Adapun sektor utama lain yang justru berhasil mencatat pertumbuhan positif adalah sektor perdagangan, dengan pertumbuhan mencapai 15,19% pada kuartal IV/2015.
Oleh sebab itu, Suharman mengatakan sektor perdagangan dapat menjadi tumpuan perekonomian Balikpapan selama setahun ke depan.
“Sektor andalan ini sedang tidak bisa dikontrol harga komoditasnya, sehingga Balikpapan dan Kaltim harus beralih pada sektor lain yang terbukti dapat memberikan dorongan pada pertumbuhan ekonomi daerah,”