Bisnis.com, BALIKPAPAN — Menteri Ketenagakerjaann dan Transmigrasi Hanif Dhakiri meminta agar para pengusaha mengutamakan pilihan efisiensi dalam kegiatan operasional untuk menghindari keputusan PHK.
Dia mengatakan, upaya efisiensi bisa dilakukan dengan merasionalisasi pembayaran gaji karyawan, mengurangi jam lembur, ataupun mengurangi shift kerja.
Harapannya, agar penghematan-penghematan tersebut dapat menjadikan PHK sebagai langkah terakhir.
“Kalau bisa ya tidak sampai PHK, perusahaan bisa cari siasat lain untuk menyiasati keadaan dan perkembangan pasar yang semakin kompetitif. Jadi PHK itu sudah langkah terakhir kalo efisiensi awal tidak berhasil,” tuturnya, kemarin.
Namun, apabila PHK terpaksa tetap harus dilakukan, dia berharap agar perusahaan membicarakan dengan para pekerjanya, agar tidak terjadi PHK secara sepihak.
Selain itu, perusahaan juga tetap harus memberikan hak-hak pekerja yang terkena PHK.
Sejalan dengan itu, Hanif meminta agar perusahaan lebih menggencarkan pelatihan kerja untuk meningkatkan kompetensi pekerja, untuk kemudian disertifikasi agar kompetensi pekerja dapat diakui dalam skala nasional bahkan internasional.
Sehingga dengan semakin kompetitifnya dunia kerja dan keputusan PHK yang mungkin saja terjadi, para pekerja tetap dapat menggunakan kemampuan dan keahliannya yang telah diakui secara resmi sebagai perbekalan di masa mendatang.
“Tenaga kerja kita itu sebenarnya mampu, tapi sertifikasinya yang tidak ada. Jadi saya harap baik pemerintah dan pihak swasta juga sama-sama peduli untuk menguatkan akses sertifikasi dan mutu kompetensi pekerja,”