Bisnis.com, BALIKPAPAN — Sejak industri pertambangan batu bara selaku industri andalan Kalimantan Timur mengalami kemerosotan, pergerakan kapal-kapal milik pengusaha yang tergabung dalam Indonesia National Shipowner Association Balikpapan mengalami penurunan.
Ketua DPC INSA Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan, sebelumnya pergerakan kapal-kapal bisa mencapai tiga hingga lima kali perjalanan dalam sebulan. Namun, saat ini jumlah pergerakan kapal menurun hingga setengahnya.
“Memang jatuhnya industri pertambangan ini memberi pengaruh. Ada penurunan aktifitas kapal, yang biasanya bisa tiga hingga lima kali perjalanan, sekarang hanya tiga kali perjalanan saja,” tutur Rahmad, kemarin.
Kendati terjadi penurunan aktifitas kapal, dia meyakinkan perusahaan-perusahaan perkapalan itu tetap beroperasi, bukannya gulung tikar.
Para pengusaha perkapalan tetap menjalankan usahanya meskipun dengan aktifitas kapal yang berkurang.
Namun, Rahmad optimistis aktifitas kapal-kapal itu akan mampu bertahan sepanjang tahun ini.
Rahmad yang juga Wakil Wali Kota Balikpapan terpilih ini berencana akan mencari cara untuk tetap mempertahankan aktifitas kapal-kapal di kota tersebut.
Dia juga meyakini jasa perkapalan akan tetap dibutuhkan. Sebab Indonesia sendiri merupakan negara maritim yang tak terlepas dari kegiatan perkapalan antar daerah dan antar negara.
Dia yakin 70 perusahaan perkapalan yang tergabung dalam INSA Balikpapan dapat bertahan.
“Kami akan usahakan agar nanti ada komoditas yang dari sektor industri lain yang bisa diangkut oleh kapal-kapal ini. Kalaupun sekarang aktivitasnya turun, kami akan usahakan agar tidak hilang aktivitasnya,”