Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pemerintah Kota Balikpapan akan menggalakkan program pembudidayaan ikan air tawar untuk mengantisipasi kekurangan ikan dari hasil perikanan tangkap yang diprediksi tak akan meningkat signifikan sepanjang tahun ini.
Ketua Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Balikpapan Muhammad Yos Mianto mengaku target ikan hasil perikanan tangkap tidak akan berbeda jauh dari realisasi hasil perikanan tangkap pada 2015, yakni sekitar 3.447 ton.
“Kecil saja hasil perikanan tangkap tahun kemarin, dan tahun ini target perikanan tangkap juga tidak besar. Tergantung kekencangan angin, kalau anginnya kencang nelayan tidak bisa pergi berlayar,” tutur Yos, kemarin.
Oleh karena itu, dia lebih memilih untuk menggencarkan budi daya ikan air tawar untuk memenuhi kebutuhan ikan di Balikpapan.
Pemkot menyediakan bibit-bibit ikan air tawar seperti ikan nila dan ikan lele untuk dibagikan kepada pembudidaya ikan air tawar.
Belum lama ini, DPKP Balikpapan menyebarkan 20.000 bibit ikan air tawar di seluruh bendungan pengendali di Balikpapan.
Penyebaran bibit-bibit ikan itu diharapkan dapat meningkatkan populasi ikan air tawar, untuk nanti dapat dikonsumsi oleh warga. Sementara, hingga saat ini terdapat kurang lebih 5.000 nelayan di Balikpapan.
Sepanjang 2015, hasil perikanan tangkap mencapai 3.447 ton, sedangkan hasil perikanan budi daya air tawar sebanyak 112 ton dan hasil budi daya air payau 94,9 ton.
Adapun jumlah nelayan pembudidaya tambak sebanyak 480 orang, sementara pembudidaya kolam terpal 148 orang dan pembudidaya kolam tanah 212 orang.
“Kami gencarkan budi daya perikanan air tawar untuk mengantisipasi angin selatan ataupun angin utara yang kencang, tiap tahunnya rata-rata ada 20.000-30.000 bibit ikan yang kami bagikan untuk pembudidaya ikan air tawar,”