Bisnis.com, BALIKPAPAN - PT Pelni (Persero) Cabang Balikpapan memproyeksikan jumlah penumpang pada arus mudik lebaran tahun ini meningkat 4%-5% dari total jumlah penumpang mudik tahun sebelumnya yang mencapai 35.120 penumpang.
Kepala Cabang PT Pelni Cabang Balikpapan Firman Rachimin mengatakan, dengan proyeksi tersebut jumlah penumpang pada arus mudik tahun ini akan mencapai sekitar 37.000 orang, dengan trayek Balikpapan-Surabaya menjadi rute terpadat yang akan dilayani perseroan.
"Oleh karena itu kami menambah satu armada kapal, yaitu KM Ngapulu. Sementara armada reguler yang biasa kami gunakan adalah KM Lambelu, KM Labobar, dan KM Bukit Siguntang. Kapasitas standarnya rata-rata sama, yaitu 2.000 orang penumpang," jelas Firman, Senin (13/6/2016).
Perseroan pun telah menjadwalkan 36 keberangkatan pada periode H-14 sebelum lebaran dan H+14 setelah lebaran. Enam jadwal diantara merupakan rute pulang-pergi dari Balikpapan-Surabaya dan sebaliknya.
Menurut Firman, jumlah keberangkatan kapan ditambah dari jumlah keberangkatan pada mudik tahun lalu yang hanya mencapai 30 keberangkatan.
Diharapkan jumlah penumpang yang diprediksi akan meningkat hingga 5% itu tetap dapat terakomodir oleh Pelni. Perseroan pun telah membuka penjualan tiket mudik sejak Mei silam. Calon pemudik pun diimbau agar membeli tiket jauh-jauh hari agar tak kehabisan tiket.
Sebab Pelni mulai menerapkan sistem Departure Control System (DCS) untuk menertibkan keberangkatan penumpang. Sistem itu akan mengecek nama kapal dan hari keberangkatan kapal. Setelah itu, petugas akan mengecek data penumpang dengan identitas penumpang.
Dengan demikian, dipastikan jumlah penumpang yang berangkat tidak akan melebihi kapasitas bangku yang dijual oleh Pelni. Menurut Firman, pada tahun sebelumnya perseroan belum menerapkan sistem DCS. Sehingga jumlah penumpang pada hari tertentu bisa melonjak dari kapasitas bangku yang terjual.
"Tapi meskipun kami proyeksikan jumlah penumpangnya meningkat. Kami optimistis pelayanan dengan sistem DCS tidak akan menganggu kenyamanan dan ketertiban. Sistem ini justru untuk memberikan kenyamanan penumpang."