Bisnis.com, SAMARINDA - Selama libur lebaran, tingkat penghunian kamar atau okupansi hotel di Provinsi Kalimantan Timur mencapai 90%.
Sekretaris Jenderal PHRI Provinsi Kaltim M. Zulkifli mengatakan, hampir semua hotel di Kaltim selama hari Raya Idul Fitri terisi. Rerata okupansi kamar hotel di Kaltim pada saat libur lebaran mencapai sekitar 90%.
"Pada libur lebaran, masyarakat maupun wisatawan rerata pada menginap di hotel. Okupansi selama libur kemarin mencapai 90%," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (21/7/2016).
Masyarakat pun memanfaatkan libur lebaran untuk menginap di hotel dan menggunakan fasilitas hotel seperti kolam renang.
Pada Ramadan sebelumnya, okupansi kamar hotel hanya berkisar 20% hingga 30%. Hal itu dikarenakan minimnya kegiatan yang diselenggarakan saat Lebaran.
"Saat puasa tingkat hunian menurun karena berkurangnya kegiatan. Itu sesuatu yang alami. Tingkat hunian naik lagi saat libur lebaran karena tamu dari luar daerag memandatkan waktu liburannya."
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur M Habibullah mengatakan, hingga Mei 2016, tingkat hunian kamar hotel berbintang di Kaltim hanya sebesar 52,49%.
"TPK bulan Mei 2016 mengalami penurunan 0,11 poin dibanding bulan sebelumnya.
Sementara itu, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Kaltim menunjukkan perbaikan. Pada Mei, wisman yang masuk ke Benua Etam kembali meningkat, yakni sebanyak 749 wisman dari bulan sebelumnya yang hanya 555 orang.
"Sepanjang Januari hingga Mei 2016, ada 3.824 wisman yang masuk melalui pintu Balikpapan."
Jumlah turis asing yang masuk ke Kaltim pada lima bulan pertama tahun ini, mengalami pertumbuhan dari periode yang sama pada tahun lalu yakni menjadi 3.824 dari tahun sebelumnya yang hanya 3.399 wisatawan.
Dia menambahkan, puncak kunjungan tahun ini terjadi pada Februari lalu, yang menembus 1.150 orang dalam satu bulan. Periode tersebut bertepatan dengan persiapan momen gerhana matahari total di selatan Kaltim yang terjadi pada awal bulan setelahnya. "Tertinggi sejak dua tahun terakhir."
