Bisnis.com, PONTIANAK – Pemprov Kalimantan Barat mengerahkan pasukan siaga darurat untuk penanganan bencana asap setelah terjadi kebakaran lahan di sejumlah kabupaten di wilayah ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar TTA. Nyarong mengatakan, pasukannya telah bergerak menyisir kawasan-kawasan yang terdeteksi muncul 25 titik panas penyebab kebakaran lahan dan hutan.
Hal itu, sekaligus menindaklanjuti permintaan dari Deputi II Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menanyakan kondisi karhutla di Kalbar.
“Kemarin Deputi II BNPB bertanya, ada peningkatan hot spot dan bagaimana tindakan pemadaman dini dan kami telah mengirimkan pasukan yang telah dibentuk untuk menyisir desa-desa yang berpotensi terjadi karhutla,” kata Nyarong kepada Bisnis, Jumat (15/7/2016).
Aktivitas titik panas yang terus meningkat selama 3 hari belakangan ini membuat pihaknya mengundang instansi terkait di kabupaten dan kota dan aparat TNI-Polri untuk mengerahkan pasukan memadamkan api.
“Kami memprioritaskan 10 desa yang berpotensi tinggi terjadi karhutla dari 1.986 desa. Sementara, desa-desa yang telah terkoordinir memiliki anggota patroli dan pemadaman sudah mencapai 1.976 desa.”
Nyarong menuturkan, dari data Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG) Kalbar, telah muncul 25 titik panas pada Jumat (8/7) melalui pantauan sensor modis.
Yakni sebanyak 5 titik di Bengkayang, 1 titik di Kayong Utara, 6 titik di Ketapang, 6 titik di Kubu Raya, 1 titik di Melawi, 1 titik di Sambas dan 5 titik di Sintang.
Sebaran hot spot sempat menurun pada Selasa (12/7) yang terpantau oleh BMKG yakni di Kubu Raya sebanyak 3 titik, Mempawah sebanyak 1 titik, Sambas sebanyak 2 titik, dan Sanggau sebanyak 3 titik.
BMKG menunjukkan minimnya pembentukan awan hujan di seluruh Kalbar selama sepekan ini yang diduga menyebabkan titik panas muncul. Kendati demikian, pada Kamis (4/7) muncul curah hujan ringan dan sedang hampir merata di seluruh kabupaten dan kota.
Dari pantauan Bisnis, kabut asap yang muncul pada 2 hari belakangan tampak mulai menghilang pada Jumat (15/7) pagi ini, seiring dengan terjadi hujan intensitas ringan dan sedang pada malam hari.