Bisnis.com, BALIKPAPAN - Kamar Dagang dan Industri Balikpapan menggap keterbatasan kemampuan berbahasa asing dianggap masih menjadi kendala bagi para pengusaha dalam menjalin hubungan kerja sama atau menawarkan investasi kepada investor dari negara lain.
Ketua Kadin Balikpapan Yasser Arafat mengatakan, sudah saatnya pengusaha mulai meningkatkan kemampuan berbahasa asing untuk meningkatkan daya saing, apalagi saat ini MEA telah diberlakukan.
Pendapat itu dilontarkannya dalam pertemuan antara Pemkot Balikpapan dan perwakilan dari Timur Tengah.
"Proposalnya mungkin saja sudah dibuat dalam bahasa asing, tapi penyampaiannya juga harus baik dan dalam bahasa asing juga. Ini untuk meningkatkan kepercayaan orang asing yang hendak diajak kerja sama," jelas Yasser, Kamis (4/8/2016).
Selain itu, pengusaha dan pemerintah juga harus memahami karakter investor asing.
Hal ini juga dianggap penting karena karakter investor dari tiap negara berbeda satu sama lain.
Dia memberikan contoh, investor dari China dan Jepang sangat menyukai pemaparan proposal dengan detail yang baik dan panjang.
"Sementara dari Qatar dan negara timur tengah atau Eropa, tidak suka proposal yang rumit dan tebal-tebal.
Mereka cenderung lebih suka melihat penawaran yang langsung membahas poin-poinnya saja. Jadi, pengusaha dan pemerintah harus bisa memahami karakter tiap-tiap investor agar jalinan komunikasi juga lebih lancar."