Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalbar akan Lobi Menkeu Sri Mulyani, Minta Perlakuan Khusus Penundaan DAU

Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sandjaya mengatakan, dia akan menyampaikan langsung kepada Menteri Keuangan supaya pemerintah pusat tidak menunda dulu DAU yang sudah dianggarkan untuk Kalbar pada tahun ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati./Reuters-Beawiharta
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati./Reuters-Beawiharta
Bisnis.com, PONTIANAK – Pemprov Kalbar bakal merevisi struktur keuangan APBD Perubahan 2016 dan target RPJMD setelah Kementerian Keuangan menunda pencairan dana alokasi umum (DAU).
 
Selain itu, Kalbar juga akan menyampaikan keberatan penundaan pencairan dana tersebut kepada Menteri Sri Mulyani yang tiba di Pontianak, dalam waktu dekat ini.
 
Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sandjaya mengatakan, dia akan menyampaikan langsung kepada Menteri Keuangan supaya pemerintah pusat tidak menunda dulu DAU yang sudah dianggarkan untuk Kalbar pada tahun ini.
 
“Kalau ditunda sangat berat karena Kalbar saja defisit anggaran daerah. Sekarang masih dibahas oleh Sekretaris Daerah (Sekda) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemprov Kalbar,” kata Christiandy saat ditemui Bisnis, Senin (5/9/2016).
 
Christiandy mengutarakan, Menkeu Sri Mulyani dijadwalkan tiba di Pontianak dan memberikan ceramah di Balai Petitih Kantor Gubernur Jumat (9/9) dan hendak meninjau pembangunan Pintu Lintas Batas (PLB) dan Kantor Bea Cukai di Entikong, Sanggau.
 
Sebagaimana diketahui, Kalbar termasuk daerah yang terimbas Peraturan Menteri Keuangan RI No. 125/PMK.07/2016 tentang Penundaan Penyaluran Sebagaian DAU Tahun Anggaran 2016.
 
Adapun daerah di Kalbar yang terkena penundaan DAU yaitu, Kabupaten Kubu Raya sebanyak Rp14 miliar, Kabupaten Ketapang sebanyak Rp41 miliar, Kabupaten Sanggau sebanyak Rp15 miliar dan DAU untuk Pemprov Kalbar yang ditunda sebanyak Rp67 miliar.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Yoseph Pencawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper