Bisnis.com, BALIKPAPAN - Melalui program Sekolah Peduli Inflasi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan dan Dinas Pendidikan Kota Balikpapan berhasil membantu sekolah-sekolah memproduksi 540 Kg cabai organik.
Program yang berjalan sejak Maret itu merupakan salah satu cara bank sentral mengkampanyekan peduli inflasi hingga ke tingkat sekolah.
Konsep yang diusung adalah pengendalian inflasi dengan menanam salah satu komoditas yang paling sering berkontribusi pada laju inflasi kota yaitu cabai.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Suharman Tabrani mengatakan, pihaknya membantu melaui seminar kewirausahawan, pelatihan budi daya cabai organik, pemberian bantuan sarana produksi, pendampingan oleh petani selama proses berjalan, hingga monitoring.
Menurutnya, kini bank sentral tak lagi membagikan bibit cabai, namun mendorong peserta untuk mengolah bibit secara mandiri. Sehingga seluruh peserta mengikuti proses budi daya sejak awal.
"Hasil produksinya sangat luar biasa. Program ini membuktikan bahwa kita bisa memenuhi kebutuhan secara mandiri dengan bertanam sendiri. Ini bisa mengurangi tingkat ketergantungan kita dengan pasokan dari luar daerah yang sekarang masih 80%," jelas Suharman, Minggu (23/10/2016).
Selama program berjalan, bank sentral telah membagikan 30.000 polybag tanaman cabai organik untuk 30 sekolah.
Masing-masing berkomitmen mengelola 10.000 polybag. Sayangnya, hanya 21 sekolah yang berhasil mengembangkan dengan total 26.099 polybag.
Lahan sekolah yang terbatas dan kondisi lingkungan sekolah yang lembab serta banjir menghambat pengelolaan tanaman. Hingga Oktober, sebanyak 540 Kg cabai berhasil diproduksi.
Lima sekolah dari 21 sekolah dipilih menjadi sekolah terbaik dan berhak menerima hadiah dari bank sentral.
"Dengan adanya program peduli inflasi dan pembekalan yang sudah kami berikan, kami harap para guru bisa menularkan keterampilan yang dimiliki kepada lingkungan sekitarnya," tukas Suharman.
Ratusan Kilo Cabai Organik Mampu Dihasilkan Siswa
Program yang berjalan sejak Maret itu merupakan salah satu cara bank sentral mengkampanyekan peduli inflasi hingga ke tingkat sekolah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Yoseph Pencawan
Topik
Konten Premium