Bisnis.com, BALIKPAPAN - Sepanjang November, Badan Pusat Statistik Balikpapan mencatat laju inflasi kota minyak mencapai 0,12% dengan kontribusi inflasi terbesar dari kelompok bahan makanan sebesar 0,64%.
Sementara laju inflasi secara tahun kalender atau year to date mencapai 2,83% dan inflasi tahunan mencapai 3,61%.
Level inflasi ini sesuai dengan prediksi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan. Setelah mengalami deflasi Oktober lalu laju inflasi di kota Balikpapan meningkat meski tidak terlalu signifikan.
"Sumbangan inflasi dari kelompok bahan makanan tertinggi tidak lain karena faktor cuaca. Selama November ini kota Balikpapan kerap kali diguyur hujan, hal itu menyebabkan pengurangan mengurangi pasokan bahan pokok makanan," jelas Kepala Kantor Perwakikan Bank Indonesia Balikpapan Suharman Tabrani, Kamis (1/12/2016).
Menurutnya, laju inflasi kota minyak selama November tertahan oleh deflasi pada subkelompok transportasi. Setelah arus mudik dan balik Lebaran usai, tarif transportasi angkutan udara berangsur kembali ke level normal.
BPS mencatatkan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks harga sebesar -0,52%, dan memberikan kontribusi pada inflasi secara keseluruhan sebesar -0,09%.
Kendati level inflasi tahunan tergolong aman, Suharman memprediksikan kelompok bahan makanan dan subkelompok transportasi akan memberikan kontribusi yang cukup besar pada laju inflasi selama Desember.
"Tapi kami optimistis laju inflasi Balikpapan selama 2016 akan lebih rendah dari tahun lalu, bisa jadi berapa di bawah target inflasi daerah [5%], atau mendekati target inflasi nasional sebesar 4%," tutup Suharman.