Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Kalimantan Mengendur

Kakanwil BPJS Ketenagakerjaan Kalimantan I Nyoman Mastera mengatakan sepanjang 2016 memang ada penambahan peserta tenaga kerja aktif sebanyak 361.000, namun pertumbuhan peserta tetap saja terhitung menurun sebab jumlah peserta yang tak lagi aktif jauh lebih banyak.
Warga membayar premi BPJS Ketenagakerjaan pada mobil loket BPJS./JIBI - Desi Suryanto
Warga membayar premi BPJS Ketenagakerjaan pada mobil loket BPJS./JIBI - Desi Suryanto

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Jumlah pertumbuhan peserta tenaga kerja aktif BPJS Ketenagakerjaan Regional Kalimantan mengalami penurunan, tercatat pada 2015 jumlah peserta mencapai 1,06 juta, namun pada 2016 menurun menjadi 1,02 juta peserta.

Kakanwil BPJS Ketenagakerjaan Kalimantan I Nyoman Mastera mengatakan sepanjang 2016 memang ada penambahan peserta tenaga kerja aktif sebanyak 361.000, namun pertumbuhan peserta tetap saja terhitung menurun sebab jumlah peserta yang tak lagi aktif jauh lebih banyak.

"Ada yang keluar kepesertaan sebanyak 400.000 orang, makanya biarpun ada penambahan cukup banyak, angka pertumbuhan peserta tetap lebih rendah dari tahun sebelumnya," jelas Nyoman, Selasa (6/12/2016).

Meskipun belum dapat memastikan penyebab penurunan jumlah peserta formal secara pasti, kondisi perekonomian yang memburuk merupakan salah satu faktor penyebab utama. Terlebih lagi bagi Kaltim yang mengunggulkan industri pertambangan batu bara.

Jumlah pemutusan hubungan kerja sejak setahun lalu telah berjumlah puluhan ribu. Apindo Kaltim bahkan memprediksikan gelombang pemutusan hubungan kerja tetap berlanjut sepanjang tahun ini.

Kendati demikian, pihaknya tetap optimistis memasang target jumlah tenaga kerja formal dapat mencapai 1,2 juta peserta dengan 9.000 perusahaan terdaftar pada tahun mendatang. Sosialisasi secara masif akan dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut.

Nyoman mengatakan potensi peserta tenaga kerja di Kalimantan juga masih besar, yaitu sebanyak 7 juta jiwa. Untuk sasaran sosialisasi, pihaknya akan menggali potensi kepesertaan dari sektor industri perkebunan kelapa sawit, perdagangan, dan sektor informal.

"Tahun ini jumlah peserta informal mencapai 60.000 orang, potensi pada sektor informal juga masih besar. Kami pasti akan sosialisasikan terus. Kondisi perekonomian pasti akan membaik secara perlahan," tukasnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Yoseph Pencawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper