Bisnis.com, BALIKPAPAN - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan optimistis penerbitan rupiah tahun emisi 2016 tidak akan mengganggu kampanye Gerakan Nasional Non Tunai yang tengah digalakkan oleh pemerintah dan bank sentral.
Seperti yang diketahui, masyarakat antusias menyambut peredaran rupiah tahun emisi 2016.
Sejak diluncurkan pada 19 Desember, banyak warga yang ingin menukarkan uang lamanya dengan uang baru. Hal ini tentu akan berpengaruh pada jumlah uang harus dicetak nantinya.
Deputi Sistem Pembayaran dan Manajemen Intern Kpwk Bank Indonesia Balikpapan Edi Wijaya mengatakan tujuan dari penerbitan uang baru adalah untuk meningkatkan kualitas dan pengamanan pada rupiah.
"GNNT dan penerbitan uang baru kan dua hal yang berbeda. GNNT tetap kami gencarkan, sementara uang baru ini untuk meningkatkan kualitas uang kartal. Jadi tidak akan sampai membuat masyarakat menimbun uang," jelas Edi, Selasa (20/12/2016).
Uang baru yang beredar pun pasti akan digunakan masyarakat untuk transaksi pembayaran. Sehingga kampanye pembayaran secara elektronik pun akan terus dapat berjalan tanpa terganggu oleh kehadiran uang kartal emisi 2016.
Menurutnya, pembuatan uang baru juga bertujuan untuk memininalisir potensi pemalsuan. Dengan adanya unsur-unsur pengaman yang lebih berkualitas, bank sentral optimistis pemalsuan akan berkurang.
"Unsur pengaman pada uang lama sudah bagus, tapi tetap harus ditingkatkan lagi agar semakin susah dipalsukan. Uang baru ini sudah anticopy."