Bisnis.com, BALIKPAPAN - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan menyatakan uang kertas yang beredar di kota minyak rata-rata dalam kondisi layak.
Bahkan tingkat kelayakannya dinilai berada di atas rata-rata yang ditargetkan oleh bank sentral pusat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Suharman Tabrani mengatakan, pihaknya menjalankan survei untuk mengecek tingkat kelayakan (soil level) uang yang beredar per semester.
Dari survey tersebut, didapati tingkat kelayakan uang pecahan besar mulai Rp20.000-Rp100.000 berada di level 13.
"Sementara target kelayakan dari pusat itu level 8. Sedangkan tingkat kelayakan uang pecahan kecil mencapai level 10 dan target dari pusat itu di level 6.
Tingkat kelayakan tertinggi di level 14, yaitu uang kertas hasil cetak sempurna. Jadi uang di Balikpapan rata-rata sangat baik kondisinya," jelas Suharman, Kamis (5/1/2017).
Menurut dia, tingginya tingkat kelayakan uang itu mengindikasikan keberhasilan program kas keliling di pasar-pasar tradisional yang ditujukan untuk layanan penukaran uang bagi masyarakat.
Keberhasilan itu terlihat dari meningkatnya jumlah uang kertas tak layak yang dihancurkan pada 2016 dibandingkan dengan setahun sebelumnya, yakni sebesar Rp882 miliar, sedangkan pada 2015 jumlah uang yang dihancurkan hanya Rp399 miliar.
"Naiknya jumlah uang tak layak yang dihancurkan ini artinya positif, berarti banyak masyarakat yang menukarkan uangnya yang lusuh dengan uang yang lebih bagus. Artinya kas keliling juga berhasil memberi manfaat," sambung Suharman.
Kendati demikian, bank sentral terus mengimbau agar masyarakat dapat memperlakukan uang kertas dengan baik, yaitu dengan tidak melipat, mencoret-coret dan membasahi uang. Sebab hal-hal tersebut akan mengurangi tingkat kelayakan uang.
"Uang yang lusuh memang masih berlaku, tapi kelayakannya sudah menurun, dan sebaiknya ditukarkan dengan uang yang lebih bagus. Kalau terlipat sampai lecek, atau basah, fitur-fitur pengamannya bisa pudar atau rusak," tukasnya.