Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Logo di Uang Rupiah Baru Digunjingkan Netizen Mirip Lambang PKI, Ini Klarifikasi Bank Indonesia

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan mengklarifikasi isu-isu negatif seputar desain uang kartal emisi 2016 yang belakangan ini ramai dibicarakan netizen.
Fitur pengamanan UV dalam uang pecahan Rp100.000 emisi 2016./JIBI - Nadya Kurnia
Fitur pengamanan UV dalam uang pecahan Rp100.000 emisi 2016./JIBI - Nadya Kurnia

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan mengklarifikasi isu-isu negatif seputar desain uang kartal emisi 2016 yang belakangan ini ramai dibicarakan netizen.

Seperti yang diketahui, bank sentral belum lama ini menerbitkan uang kartal emisi 2016 dalam 10 pecahan nilai. Desain uang emisi teranyar tersebut menuai kontroversi yang ramai dibincangkan di media sosial.

Beberapa diantaranya adalah tuduhan bahwa desain yang mirip dengan yuan, mata uang Negara Cina, dan bentuk logo bank sentral yang dicetak dengan konsep rectoverso yang dituding serupa dengan lambang PKI.

"Kalau kami tidak mengklarifikasi, nanti masyarakat akan mengira isu-isu negatif itu yang benar. Padahal tidak demikian. Penerbitan dan desain uang emisi 2016 ini murni untuk meningkatkan keamanan rupiah. Bahkan sudah sesuai dengan undang-undang," jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Suharman Tabrani, Kamis (5/1/2017).

Dia menegaskan, logo bank sentral yang dicetak rectoverso merupakan gambar saling isi antara sisi depan dan belakang. Logo akan terlihat jelas bila diterawang dan ini merupakan salah satu fitur pengaman rupiah agar tak mudah dicetak secara ilegal.

Menurutnya, fitur pengaman tersebut tergolong sulit ditirukan oleh oknum-oknum pencetak uang palsu. Pencetakan logo berkonsep rectoverso telah diterapkan dalam pencetakan uang emisi sebelumnya. Pada uang emisi 2016, fitur pengaman bahkan diperkuat.

Adapun fitur pengamanan tersebut antara lain colour shifting (perubahan warna), rainbow feature (gambar tersembunyi yang terlihat dari sudut tertentu), latent image (gambar tersembunyi), ultra violet feature (pendaran warna di bawah sinar UV), dan blind code (fitur rabaan bagi penyandang tuna netra).

Sementara, ihwal warna dan desain yang dipersoalkan serupa dengan yuan, Suharman mengatakan, skema warna rupiah serupa dengan mata uang asing lainnya, antara lain Euro, Ringgit, Baht, Dolar Singapura. Tak hanya dengan Yuan.

"Sebagian besar bank sentral negara-negara lain menggunakan warna sebagai pembeda pecahan, kecuali Dolar Amerika yang semuanya berwarna hijau. Berdasarkan survey, lebih dari 90% responden membedakan pecahan nilai berdasarkan warna. Jadi kenapa memangnya kalau skemanya mirip dengan mata uang negara lain?" tukas Harman.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Yoseph Pencawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper