Bisnis.com, BALIKPAPAN - Realisasi penyaluran pinjaman Bank Pembangunan Daerah Kaltim Cabang Balikpapan mencapai 86,21% sepanjang 2016.
Angka tersebut diras cukup memuaskan mengingat kondisi perekonomian Kota Balikpapan yang melambat selama setahun terakhir akibat imbas dari penurunan kinerja industri unggulan Kaltim.
Namun, Kepala Cabang BPD Kaltim Balikpapan Muhammad Hidayat mengakui jumlah pinjaman yang disalurkan tak sebanyak realisasi penyaluran pada 2015. Dia berpendapat hal ini merupakan akibat dari masalah neraca keuangan pemerintah daerah yang tercatat defisit pada anggaran 2016.
"Sebab pangsa pembiayaan sekarang terbagi-bagi. Bank lain juga buka pembiayaan khusus konstruksi daerah. Misalnya ada proyek konstruksi, pemerintah kota memang meminta pembayaran dari kami, tapi kontraktor atau debitur akan meminta pembiayaan untuk kebutuhan pengadaan proyek dari bank lain," jelasnya, Minggu (15/1/2017).
Meskipun demikian, dia memastikan pangsa pembiayaan khusus sektor proyek daerah saat ini terbilang kecil.
Meskipun banyak proyek, tak banyak kontraktor yang ikut pelelangan, apalagi pada proyek multiyears. Minimnya keikutsertaan lelang jelas berpengaruh pada jumlah pengajuan pinjaman.
Sebagian besar debitur hanya mengajukan pinjaman untuk uang muka pada proyek multiyears.
Contohnya, debitur meminta pinjaman sebesar Rp2 miliar untuk uang muka selama dua tahun, pada tahun pertama debitur akan menyelesaikan proyek dengan nilai pembangunan hanya separuh dari pinjaman.
Pembangunan proyek lantas dilanjutkan lagi pada tahun berikutnya dengan nilai pembangunan sesuai dengan nominal pinjaman yang tersisa.
"Dua jenis pinjaman yang banyak diajukan adalah sektor konstruksi dan pinjaman untuk pegawai negeri sipil," tukas Dayat.