Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sambas Ekspor Perdana Beras Premium 15.000 Ton Oktober 2017

Kalimantan Barat sedang menyiapkan dokumen-dokumen teknis untuk melengkapi syarat ekspor perdana beras premium ke Malaysia melalui Pintu Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Kabupaten Sambas yang diprediksi dimulai pada Oktober 2017 ini.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, PONTIANAK – Kalimantan Barat sedang menyiapkan dokumen-dokumen teknis untuk melengkapi syarat ekspor perdana beras premium ke Malaysia melalui Pintu Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Kabupaten Sambas yang diprediksi dimulai pada Oktober 2017 ini.

Kadis Pertanian Kalbar Hazairin mengatakan, Sambas menjadi pilihan Kalbar untuk ekspor beras ke negeri jiran tersebut karena selain memiliki pintu resmi keluar masuk barang dari luar negeri juga merupakan lumbung beras Kalbar yang dekat dengan negara tetangga.

“Karena Sambas kan sentral padi Kalbar, mereka bisa surplus setahun saja 80.000 ton beras. Untuk tahap awal Malaysia mau 15.000 ton, tapi kalau mau lebih dari itu kita juga siap. Sekarang kita sedang selesaikan sura-surat ekspor dulu,” kata Hazairin kepada Bisnis, Selasa (2/5).

Dia berharap dengan ekspor perdana beras itu membuat peluang mengirim beras dari PLBN lain juga terbuka lebar. Pasalnya, menurut Hazairin, Kalbar masih memiliki 2 lagi PLBN resmi yakni Entikong dan Badau yang bisa menjadi gerbang resmi mengirim produk pertanian masing-masing daerah ke Malaysia.

Selain itu, harapan lainnya, lanjut dia adalah nilai tukar petani (NTP) Kalbar akan terus meningkat seiring dengan adanya permintaan beras premium dari Malaysia. Menurutnya, pemerintah melalui Bulog membeli khusus harga beras jenis premium dari petani Rp4.200 dan harga itu termasuk tertinggi secara nasional.

“Kalau lewat Badau kan, Kabupaten Kapuas Hulu itu terkenal dengan beras merah dan hitam, ya jenis-jenis beras khusus yang juga dicari oleh masyarakat Malaysia. Malaysia tidak hanya menjajaki produk pertanian dari Sambas, mereka juga lihat kualitas beras langsung ke masing-masing daerah,” tuturnya.

Terpisah, Wakil Bupati Sambas Hairiah mengatakan, 15.000 ton beras dari Sambas itu berasal dari lahan seluas 5.000 Hektare yang ditanami di sejumlah kecamatan namun didominasi berasal dari Kecamatan Semparuk. Kecamatan ini, lanjutnya, merupakan lumbung beras untuk Sambas bahkan Kalbar.

“Semoga ekspor perdana ini bisa mendorong warga lain tidak hanya menghasilkan beras. Ini kesempatan Sambas untuk mengembangkan produk pertanian lain bahkan membuat barang setengah jadi hingga kemasannya menarik,” tuturnya.

Hairiah mengutarakan, dengan keunggulan produk pertanian khususnya menghasilkan komoditas beras maka dia sedang mendorong masyarakat Sambas membuat nilai tambah dari produk tersebut tidak hanya padi menjadi beras tetapi produk inovatif lainnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper