Bisnis.com, BALIKPAPAN--Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara hampir memenuhi persyaratan untuk ditetapkan sebagai Daerah Otonomi Baru seutuhnya, saat ini sudah sembilan dari total 10 persyaratan yang telah terpenuhi.
Sejak diresmikan sebagai provinsi baru yang terpisah dari Kalimantan Timur pada April 2013, Kaltara masih harus menerima evaluasi dari Kemendagri sebelum ditetapkan sebagai DOB murni.
"Tinggal satu persyaratan lagi yang harus dipenuhi, yakni persoalan perbatasan wilayah dengan Kalimantan Timur, dalam waktu dekat pembahasannya selesai," jelas Gubernur Kaltara Irianto Lambrie dalam laman resmi Pemprov Kaltara, Kamis (4/5/2017).
Selain itu, hasil evaluasi tim DOB Kemendagri juga menyatakan bahwa Dana Alokasi Khusus dan Dana Alokasi Umum yang diterima Kaltara belum maksimal.
"Artinya, seharusnya Kaltara bisa mendapatkan lebih dari yang sudah-sudah. Mungkin selama ini ada yang kurang, yakni kelengkapan data," sambung Irianto.
Kelengkapan data yang dimaksud adalah data-data mengenai Organisasi Perangkat Daerah, yang meliputi kinerja semua OPD, serta jumlah dan kondisi pegawai yang bekerja di OPD.
Baca Juga
Untuk itu, dia berkomitmen untuk memperbaiki kelengkapan data agar mendorong peningkatan perolehan DAK dan DAU. Namun, dia meyakinkan meskipun dana transfer belum maksimal, Kaltara sudah siap untuk ditetapkan sebagai DOB.
Sementara itu, Kasubdit Penataan Daerah Wilayah I Dirjen Otda Kemendagri Slamet Indarto mengatakan belum maksimalnya DAK dan DAU yang diterima Kaltara bukanlah persoalan besar.
Sebab, pemerintah daerah pasti disibukkan dengan pembangunan dan berupaya bekerja semaksimal mungkin dengan keterbatasan, seperti kekurangan pegawai dan luasnya jangkauan wilayah.
"Perlu ada asistensi dan pembinaan untum DOB, Kaltara diperbolehkan menambah pegawai. Sekarang kan masih 1.500 pegawai, normalnya 3.000 orang. Kami akan tindak lanjuti dengan kementerian terkait agar Kaltara dibantu menjadi DOB seutuhnya.
Tapi, secara umum Kaltara sudah siap ditetapkan sebagai DOB, dan tidak akan dikembalikan ke induknya [Kaltim]," tutup Slamet.