Bisnis.com, BALIKPAPAN -- Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Balikpapan kembali mengimbau masyarakat agar tak melakukan panic buying menjelang Ramadan.
Ketua KPPU Balikpapan Ahmad Muhari mengatakan, pihaknya mendapati stok minyak goreng di salah satu retail waralaba modern telah habis sejak tiga hari lalu. Sebelumnya, pihak retail menyatakan stok mencukupi hingga bulan puasa.
"Saat inspeksi pertama stok di sana masih cukup, tapi kemarin saat ke sana ternyata sudah kosong. Bisa jadi ini imbas dari panic buying, karena harganya murah, jadi diborong oleh konsumen," jelas Muhari, Selasa (16/5/2017).
Padahal, bulan puasa belum juga dimulai, namun indikasi perilaku panic buying telah terdeteksi. Kendati demikian, Muhari mengatakan stok di pasar-pasar tradisional masih ada meskipun dengan harga yang berbeda.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan juga terus menggelar sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat mengenai pentingnya kepedulian terhadap inflasi.
Dengan harapan, kesadaran masyarakat untuk berbelanja sesuai kebutuhan dapat terbangun. Kemarin (16/5/2017), BI menggelar sosialisasi kepada para ulama di Balikpapan.
"Kami harap agar para ulama ini ikut menyiarkan kepedulian inflasi, ikut menyerukan agar masyarakat tidak berlebihan dalam berbelanja melalui tausiyah-tausiyah Ramadan," ungkap Kepala Perwakilan BI Balikpapan Suharman Tabrani.
Menurutnya, selama lima tahun terakhir rata-rata laju inflasi kota minyak selama bulan puasa mencapai 1,48%. Sedangkan level inflasi yang dinilai normal adalah 0,48%.
Untuk memastikan tak ada penimbunan selama bulan puasa, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, polisi akan menurunkan Tim Reserse untuk pengawasan.