Bisnis.com, BALIKPAPAN--Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie memastikan pada September, Hyundai Engineering and Construction akan melakukan pra studi kelayakan pembangunan pembangkit listrik di Kaltara.
Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, perusahaan asal Korea Selatan itu berencana membangun pembangkit listrik tenaga air di Sungai Mentarang, Kabupaten Malinau, dengan kapasitas 300 MW.
"Setelah itu pra studi kelayakan akan menjadi pembahasan dengan PT PLN agar dimasukkan ke Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik. Kalau tahapan itu sudah selesai, Hyundai akan mengurus perizinannya," ungkap Irianto dalam rilis resminya, Selasa (6/6/2017).
Dia pun optimistis rencana investasi asing itu akan disetujui oleh pemerintah pusat. Sebab listrik yang dihasilkan nantinya dapat dibeli oleh PT PLN.
Irianto juga berharap agar sejumlah instansi pemerintah pusat dapat ikut mendorong realisasi percepatan dari rencana tersebut.
"Nanti listriknya bisa dibeli PLN, karena pembangkitnya bersifat independent power plant. Nanti akan dikoneksikan dengan transmisi jaringan PLN dari Kaltim ke Kaltara," sambungnya.
Baca Juga
Ihwal besaran investasi, dia belum bisa menyebutkan angka pasti. Namun dia memperkirakan nilai investasi mencapai Rp6,24 triliun, dengan asumsi USD$3 juta untuk setiap 1 MW.
Lebih lanjut, Irianto mengatakan selain Hyundai, investor lain yang telah melakukan studi kelayakan dan telah mengantongi izin lokasi untuk pembangunan kelistrikan adalah PT Hanergy Power Indonesia.
Lokasi pembangunan perusahaan tersebut berada di Sungai Sembakung, dengan rencana kapasitas terpasang mencapai 500 MW.
"Kami perlu mengembangkan kelistrikan di Kaltara agar investor tertarik, energi harus disiapkan dulu," tutup Irianto.