Bisnis.com, BALIKPAPAN - Meskipun harga batu bara dan minyak turun, pelaku usaha jasa perkapalan masih menganggap industri pertambangan dan migas sebagai sektor bisnis yang paling menguntungkan.
Lain halnya dengan pelaku usaha jasa keuangan, baik bank ataupun non bank, yang lebih memilih untuk selektif, bahkan menutup keran penyaluran kredit kepada calon debitur dari sektor pertambangan dan turunannya.
Sekretaris DPC INSA Balikpapan Joko Subiyanto mengatakan para pengusaha perkapalan tetap mempertahankan pelayanan dari kedua sektor unggulan itu sebagai core business.
"Khusus pengusaha kapal yang sejak awal berbisnis di sektor migas dan batubara memang terasa berat sekali untuk berpaling ke sektor lain," ujarnya, Jumat (28/7/2017).
Menurutnya, kedua sektor tersebut masih mampu memberikan kepastian pengembalian modal kerja yang cepat, disamping volume transaksi yang cukup besar dan disertai kontrak bisnis.
Berbeda dengan sektor lain yang memiliki volume muatan yang terbatas, dan tidak disertai kontrak bisnis. Sehingga, sektor pertambangan dan migas dianggap lebih aman.