Bisnis.com, BALIKPAPAN – Daerah terkaya di Kalimantan dan salah satu yang terkaya di Indonesia menurut Produk Domestik Bruto (PDB) yakni kota Bontang mendorong peningkatan investasi maritim sebagai perluasan ekonomi di daerah.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Kota Bontang kini tengah merancang strategi untuk mendongkrak investasi di sektor maritim. Langkah ini dipandang penting dalam upaya diversifikasi ekonomi daerah yang selama ini terlampau bergantung pada industri kimia.
Kepala DPMPTSP Bontang Muhammad Aspiannur menyatakan inisiatif ini untuk memperluas basis ekonomi daerah. Dalam Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) yang digagas, penguatan konektivitas maritim diharapkan dapat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Bontang di masa mendatang.
"Salah satu langkah strategis yang kami ambil adalah mengembangkan potensi maritim melalui penguatan sektor transportasi laut," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (28/3/2025).
Menurutnya, pengembangan infrastruktur pelabuhan menjadi pijakan awal dalam realisasi investasi maritim ini. Untuk memastikan langkah ini terarah dan efektif, DPMPTSP menggandeng akademisi dari Universitas Mulawarman (Unmul) sebagai mitra strategis.
Keterlibatan pakar dari perguruan tinggi ternama di Kaltim ini diharapkan dapat memberikan kajian teknis dan strategis yang mendalam, sehingga pengembangan pelabuhan tidak hanya sekadar pembangunan fisik, tetapi juga memiliki landasan ilmiah yang kuat.
Baca Juga
Dalam pertemuan yang digelar bersama tim ahli Unmul, Aspiannur menjelaskan bahwa fokus utama pembahasan adalah peningkatan efisiensi transportasi laut. "Poin utama dari pertemuan itu adalah bagaimana meningkatkan efisiensi transportasi laut serta menarik lebih banyak investasi," jelasnya.
Dia mengungkapkan pelabuhan yang terintegrasi dengan jaringan logistik nasional akan menjadi game changer dalam memperlancar distribusi barang dan meningkatkan daya saing ekonomi Bontang di kancah regional dan nasional.
Lebih lanjut, keberadaan pelabuhan modern dan efisien bukan hanya menjadi magnet investasi, tapi juga membuka pintu gerbang ekspor bagi pelaku usaha lokal. Sehingga, sektor perikanan dan industri kreatif yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan bisa memanfaatkan peluang ini untuk menembus pasar yang lebih luas.
Di sisi lain, pengembangan ini juga diyakini akan menciptakan efek domino positif bagi sektor-sektor ekonomi lainnya di Bontang.
Tak hanya berfokus pada aspek infrastruktur dan ekonomi, DPMPTSP juga menaruh perhatian serius pada keberlanjutan pembangunan pelabuhan.
Aspiannur menyebutkan aspek dampak lingkungan dan sosial masyarakat sekitar menjadi prioritas utama dalam setiap tahapan perencanaan dan implementasi.
"DPMPTSP memastikan bahwa pengembangan ini akan berjalan selaras dengan prinsip-prinsip ekologi dan memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat sekitar pelabuhan," sebutnya.
RUPM yang tengah disusun ini, kata Aspiannur, ditargetkan menjadi instrumen krusial dalam menciptakan regulasi yang lebih fleksibel dan adaptif bagi investasi sektor maritim.
"Regulasi yang lebih adaptif diharapkan mampu memberikan kepastian hukum bagi investor, sehingga proses investasi dapat berjalan lebih lancar," tegasnya.
Dia menuturkan perwakilan industri, nelayan, pemerintah pusat, dan elemen masyarakat lainnya akan diundang untuk memastikan proyek pengembangan pelabuhan ini berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh lapisan masyarakat Bontang.
"Kami ingin pelabuhan ini bukan hanya sekadar infrastruktur beton dan baja, tapi juga menjadi penggerak ekonomi baru bagi masyarakat Bontang," pungkasnya.