Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sentral Resmi Buka Kantor Perwakilan di Kaltara

Belum lama ini Bank Indonesia telah mendirikan kantor perwakilannya di provinsi termuda di Kalimantan, yakni Kalimantan Utara.
Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis
Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, BALIKPAPAN--Belum lama ini Bank Indonesia telah mendirikan kantor perwakilannya di provinsi termuda di Kalimantan, yakni Kalimantan Utara.

Keberadaan bank sentral di daerah otonomi baru dinilai penting untuk pengembangan perekomomian daerah. Sebab bank sentral menjalankan fungsi kas dan sistem pembayaran, juga menjaga stabilitas sistem keuangan.

"Eksistensi BI di Kaltara harus diapresiasi, gedungnya saja cepat terbangun. Keberadaan BI penting untuk mendukung perekonomian daerah," ujar Gubernur Kaltara Irianto Lambrie pada laman resmi Pemprov Kaltara, Senin (31/7/2017).

Dia berharap bank sentral mampu turut serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-programnya kelak, serta mampu menjaga laju inflasi pada level rendah.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardoyo menyebutkan keberadaan kantor perwakilan di Kaltara merupakan komitmen bank sentral untuk ikut menjaga kedaulatan ekonomi di Kaltara, yang notabene adalah wilayah perbatasan Indonesia.

"Secara ekonomi, Kaltara memiliki potensi ekonomi yang cukup besar, mulai dari sektor pertambangan dan penggalian, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan," ujar Agus.

Pada kuartal pertama 2017, perekonomian Kaltara tumbuh memuaskan, yakni 6,17%. Capaian ini lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi di Kalimantan pada periode yang sama.

"Kami harap perekonomian Kaltara tumbuh semakin kuat seiring dengan dikembangkannya KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi sebagai proyek strategis nasional," sambungnya.

Dia pun meminta agar pemprov mampu menjaga investasi di daerahnya. Agus menyarankan agar pemprov meningkatkan potensi kelautan dan perikanannya untuk mendorong perekonomian.

"Saya dikenalkan dengan pemilik industri cold storage. Saya senang di Kaltara sudah ada industri yang mengolah sumber daya alam menjadi produk jadi yang diekspor. Ini harus terus dipertahankan," tutup Agus.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper